Wanita 22 Tahun Kena Serangan Jantung gegara Stres Kerja, Sempat 'Meninggal' 7 Menit

Wanita 22 Tahun Kena Serangan Jantung gegara Stres Kerja, Sempat 'Meninggal' 7 Menit

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 18 Des 2025 15:00 WIB
Wanita 22 Tahun Kena Serangan Jantung gegara Stres Kerja, Sempat Meninggal 7 Menit
Foto ilustrasi: Getty Images/Chinnapong
Jakarta -

Seorang wanita berusia 22 tahun di Derbyshire, Inggris, nyaris meninggal setelah mengalami serangan jantung. Kondisi itu dipicu stres kerja.

Ia sempat dinyatakan meninggal selama tujuh menit, sampai akhirnya diselamatkan oleh ayahnya yang melakukan pertolongan pertama atau CPR.

Wanita bernama Courtney Stocks itu mendadak pingsan di halaman belakang rumahnya pada 16 November 2025, tepat saat kedua orang tuanya berkunjung. Ayahnya, Chris Watchorn (40), langsung menyadari kondisi darurat sang anak dan segera melakukan CPR hingga bantuan medis datang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya benar-benar pingsan, tidak sadar. Saya sempat meninggal selama tujuh menit," beber Courtney, dikutip dari The Sun.

Courtney, yang bekerja sebagai perawat anjing dan menjalankan bisnisnya sendiri, mengaku kaget karena mengalami serangan jantung di usia yang masih sangat muda. Ia merasa sedang dalam kondisi yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit serius.

ADVERTISEMENT

"Ini mengejutkan, terutama karena usia saya baru 22 tahun dan merasa sehat," tuturnya.

Gejala Sempat Muncul

Beberapa minggu sebelum kejadian, Courtney memang mengalami sejumlah gejala. Mulai dari jantung berdebar, pusing, dan mual.

Namun, semuanya itu dianggap sebagai bagian dari kecemasan akibat tekanan pekerjaan.

"Saya orang yang mudah stres. Hal-hal kecil saja bisa membuat saya kewalahan. Pekerjaan sangat menegangkan, dan saya sering pulang dalam keadaan stres," jelas Courtney.

Dilarikan ke Rumah Sakit

Courtney dilarikan ke rumah sakit dan dirawat secara intensif selama empat hari, sampai dipindahkan ke bangsal jantung. Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan ia memiliki kondisi bawaan, yakni mitral annular disjunction (MAD).

MAD merupakan kelainan struktur jantung yang dapat memicu henti jantung mendadak. Dokter menyebut stres berat berperan mempercepat terjadinya serangan jantung tersebut.

Untuk mencegah kejadian serupa, Courtney kini dipasangi alat defibrilator implan.

"Karena saya terlahir dengan kondisi ini, cepat atau lambat memang bisa terjadi. Tapi, dokter bilang stres mempercepatnya," terangnya.

Melihat beberapa gejala yang dialaminya, Courtney baru mulai menyadari bahwa itu adalah tanda awal masalah jantung. Ia juga mengaku sering merasa pusing dan mual, terutama saat mandi, hingga harus menyalakan air dingin.

"Gejala itu makin sering muncul menjelang kejadian. Saya pikir itu bukan apa-apa, ternyata jelas sebuah tanda," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait