Cerita Wanita Surabaya Idap Diabetes di Usia 29, Inikah Pemicunya?

Cerita Wanita Surabaya Idap Diabetes di Usia 29, Inikah Pemicunya?

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Sabtu, 20 Des 2025 14:03 WIB
Cerita Wanita Surabaya Idap Diabetes di Usia 29, Inikah Pemicunya?
Foto: Dok. Lilla Syifa (29) sudah atas izin yang bersangkutan
Jakarta -

Bagi Lilla Syifa (29), perempuan asal Surabaya yang kini berdomisili di Jakarta, tahun 2025 akan menjadi tahun yang mungkin tak akan ia lupakan. Ini karena dirinya didiagnosis mengidap diabetes 1,5 atau LADA (Latent Autoimmune Diabetes in Adults) pada Juli lalu.

Menurut perempuan yang akrab dipanggil Cipa ini, ada beberapa faktor yang menurutnya menjadi pemicu munculnya penyakit diabetes pada dirinya, seperti kebiasaan mengonsumsi dessert manis, pola tidur yang buruk, manajemen stres yang kurang baik, dan kurangnya aktivitas fisik.

Pada saat pemeriksaan ke dokter, gula darah yang ditunjukkan adalah 356 mg/dl yang artinya ini sangat tidak normal dan merupakan kondisi hiperglikemia parah, yang mengindikasikan kemungkinan besar diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, pemeriksaan HbA1c milik Cipa adalah 11,5 persen. Dikutip dari laman Kemenkes, jumlah HbA1c normal adalah di bawah 5,7 persen.

FOMO Cake Manis Viral

Cipa bercerita bahwa diabetes yang diidapnya salah satu faktornya berawal dari dirinya yang suka sekali makan jajanan manis viral. Menurutnya, ini adalah bentuk 'pelarian' dari stres akibat pekerjaan.

ADVERTISEMENT

"Aku nggak punya sama sekali keturunan diabetes dari keluarga. Jadi murni dari lifestyle, pola makan, pola tidur, terus juga pola mengelola stres gitu," kata Cipa kepada detikcom, Jumat (19/12/2025).

"Aku tuh sering banget makan dessert. Jadi aku nyarinya yang manis, yang makanan-makanan viral, yang rame-rame gitu. Entah itu brownies, donat, matcha gitu-gitu," sambungnya.

Setelah makan besar, seperti makan siang dan makan malam, Cipa sering sekali menutupnya dengan makanan penutup yang manis-manis.

"Aku tuh bisa dibilang 3 kali sehari bisa kali ya. Kayak sering banget, hampir setiap hari. Dan puncaknya itu di setahunan kemarin, 2024 sampai 2025 ini," sambungnya.

Pola Tidur yang Buruk

Sebelum menjadi seorang full time content creator, Cipa bekerja sebagai seorang karyawan swasta di Jakarta. Tuntutan pekerjaan membuatnya kesulitan mendapatkan durasi tidur yang ideal.

"Karena aku kerja, sering banget lembur kayak baru pulang itu jam 11 malam dan pasti pulang kerja nggak mungkin langsung tidur kan ya," katanya.

"Nah itu terjadi setiap hari. Hampir setiap hari aku tidurnya. di atas jam 2 atau 3 pagi. Dan aku jam 8 pagi udah kerja lagi," katanya.

Kurang Aktivitas Fisik

Cipa mengakui bahwa sebelumnya dirinya termasuk orang yang jarang sekali berolahraga. Kalaupun ada olahraga, ia hanya melakukan sesi kardio ringan, seperti lari dan tenis.

"Dan itu pun cuman seminggu sekali. Jadi gula yang aku makan tidak punya tempat 'persembunyian' yaitu otot. Aku nggak punya massa otot kan, karena nggak pernah angkat beban," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dpy/up)

Berita Terkait