Dokter spesialis kesehatan jiwa Bener Meriah dr Insan Sarami Artanoga mengatakan korban bencana banjir di Aceh mengalami trauma psikologis. Hal ini ditandai meningkatnya keluhan kecemasan pada penyintas bencana.
"Hampir seluruh penyintas yang kami temui mengaku takut saat hujan turun," kata dr Insan dalam keterangan resmi, Minggu (21/12/2025).
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya berinisiatif membentuk mobile clinic untuk menjangkau langsung posko-posko pengungsian. Sejak mulai beroperasi pada 1 Desember 2025, Mobile Clinic didukung tenaga medis lintas disiplin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memberikan layanan kesehatan umum, tim secara khusus memfokuskan pendampingan pada pemulihan kondisi psikologis masyarakat terdampak.
Pendekatan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kelompok usia. Anak-anak mendapatkan terapi bermain seperti mewarnai, bermain bola, dan permainan sederhana lainnya, sementara orang dewasa didampingi melalui psikoterapi suportif dan teknik relaksasi untuk menurunkan tingkat kecemasan.
"Korban bencana ini banyak yang mengalami cedera psikologis, terutama rasa takut dan cemas," ucap dia.
Hanya saja pelaksanaan Mobile Clinic menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan akses menuju lokasi pengungsian. Beberapa posko hanya dapat dijangkau melalui medan yang sulit, termasuk harus menyeberangi sungai.
Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan jiwa juga menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, dokter spesialis kesehatan jiwa di Kabupaten Bener Meriah masih terbatas, sehingga pelayanan harus dilakukan secara bergiliran dan terjadwal.











































