Ingin berbagi pengalamannya pada pembaca, Michael menceritakan kepada detikHealth kisah sukses dietnya, seperti ditulis pada Jumat (28/2/2014):
Sejak kecil saya sudah gemuk. Saya dibiasakan oleh orang-orang di sekitar saya untuk makan 2 porsi atau lebih setiap kali makan. Sejak umur 10 tahun, berat badan saya sudah mencapai 85 kg. Pada umur 12 tahun, berat badan saya mencapai 95 kg karena saya merasa lebih berat lebih baik.
Tetapi saya mulai sadar bahwa saya gemuk sekali dan tidak ada perempuan yang suka dengan saya. Saya mulai ditolak sana-sini. Sejak itu saya mulai berpikir untuk diet, tetapi tidak bisa. Sekitar 6 tahun lamanya saya memiliki berat badan berkisar 90-95 kg.
Pada Februari 2012, setelah merayakan Valentine tanpa pasangan, saya mulai sadar akan berat badan saya dan mulai berusaha untuk diet mati-matian. Saya mulai dengan tidak makan apapun seharian, tapi saya malah sakit. Itu cara yang tidak benar untuk diet! Saya mulai belajar untuk diet dengan cara yang benar.
Akhirnya pada Mei 2012, saya mulai mendapatkan cara diet yang benar. Setiap malam saya berolahraga dan saya mulai mengurangi porsi makanan saya. Saya berhenti makan gorengan dan mulai makan makanan yang fresh. Olahraga yang saya lakukan adalah kick boxing dalam kamar 30 menit sehari. Dalam waktu 4 bulan, berat badan saya berhasil turun 10 kg.
Saya kemudian diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Widya Mandala Surabaya. Dosen saya, dr Benedictus Megaputera, M.Si, Sp.OT, mengajarkan saya di satu sesi kelas bahwa diet yang benar harus menghitung kalori. Intinya kebutuhan kalori kita harus sesuai dengan kalori yang kita makan. Saya mendengarkan perkataan beliau dan saya melihat hasil yang luar biasa.
Setiap kali saya makan, saya menghitung kalori yang tercatat dalam kemasan. Saya bahkan dibilang 'gila kalori'. Tetapi saya berusaha keras untuk mengikuti program diet saya. Setiap hari saya konsumsi kalori lebih sedikit dari yang diperlukan. Alhasil dalam 2 bulan berat badan saya turun 13 kg dan kini berada pada angka 70 kg. Jadi, diet yang benar itu bukan tidak makan, tetapi berolahraga dan hitung kalori.
(ajg/vit)











































