Ssst! Ini Rahasia Kevin Turunkan Bobot 20 Kg dan Berotot Sixpacks

Diet Experience

Ssst! Ini Rahasia Kevin Turunkan Bobot 20 Kg dan Berotot Sixpacks

- detikHealth
Kamis, 10 Apr 2014 16:47 WIB
Ssst! Ini Rahasia Kevin Turunkan Bobot 20 Kg dan Berotot Sixpacks
Before
Jakarta - Bermimpi untuk memiliki bobot ideal dan tubuh berotot sixpack membuat Kevin Jossevin Kartawidjaja (19) pantang menyerah dalam berdiet. Meski mengaku cukup kesulitan dalam beradaptasi, pada akhirnya bobot Kevin berhasil turun 20 kg.

Jika awalnya Kevin memiliki bobot 78 kg dengan perut menggelambir, maka setelah berdiet dan rutin berlatih di gym bobotnya turun menjadi 58 kg. Otot sixpacks pun berhasil dimilikinya. Kepada detikHealth, Kevin menceritakan pengalamannya tersebut, seperti ditulis pada Kamis (10/4/2014):

Awalnya saya ingin berdiet ketika sekolah saya mengadakan widyawisata ke Pantai Pangandaran. Saya takut diejek oleh teman-teman yang lebih kurus. Saya kemudian membuat resolusi agar berotot dan sixpacks. Setelah mendapatkan informasi dari browsing di internet, saya memulai pola latihan dengan mendaftar di salah satu gym Bandung.

Tetapi setelah 3 bulan berlatih, hasil yang saya inginkan tidak tercapai sama sekali. Bobot saya hanya berkurang 4 kg dan saya masih terlihat gendut. Padahal saat itu saya sudah makan oat dan segelas susu tiap pagi, makan nasi merah dan dada ayam tanpa bumbu tiap 3 jam sekali, tetap tak membuahkan hasil.

Sepulang dari Pantai Pangandaran, saya mulai serius ingin menjadi sixpack. Saya percaya bahwa diet bukan tentang seberapa cepat turun berat badan tetapi menyeimbangkan pola makan sehari-hari. Saya pun memulai usaha kedua ini dengan menyeimbangkan makronutrisi (protein, karbohidrat, lemak). Saya menemukan rasio 40:40:20 adalah rasio terbaik untuk saya.

Saya juga menyusun program latihan di gym. Menurut informasi yang saya cari, jika lemak tubuh cukup rendah maka otot sixpack sudah pasti akan terlihat dan tak cukup hanya dengan turun berat badan. Yang saya perlu adalah menurunkan lemak, bukan berat badan saja.

Saya melewatkan jam makan pagi dan mulai makan setelah minimal 3 jam bangun tidur. Setiap hari saya makan 4-5 kali dengan masing-masing 400 kalori. Makanan yang saya makan pun kebanyakan nasi merah dan dada ayam. Saya juga selalu memeriksa apakah kalori saya sudah sesuai untuk menurunkan lemak. Rasionya adalah 40 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 20 persen lemak.

Saya yakin nutrisi berpengaruh 80 persen terhadap perubahan tubuh dan aktivitas fisik berperan sebanyak 20 persen. Selain mengonsumsi ayam, saya juga mengkonsumsi daging sapi, ikan, telur, dan whey protein. Sedangkan karbohidrat yang saya konsumsi adalah nasi merah, ubi, roti gandum, sereal gandum, dan oat. Untuk lemak, saya mengonsumsi olive oil dan lemak dari susu kemasan.

Sekitar 8 bulan kemudian mimpi saya yang dulu pernah gagal akhirnya tercapai. Bobot saya menjadi 58 kg dan otot sixpack pun terlihat. Banyak di antara kita yang berdiet lalu menyerah di tengah jalan, nah ketika yang lain menyerah saya jalan terus, itulah rahasia kesuksesan diet saya.

'The greater the struggle the more glorious the triumph', yang artinya semakin sulit jalan atau banyak sekali rintangan menghadang maka semakin besar pula kemenangan yang kita dapatkan. So, jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang sudah ditunggu. Saya berharap kisah saya bisa menjadi inspirasi bagi pembaca.

(ajg/vta)

Berita Terkait