Meredam Lapar dengan Pisang, Kunci Bobot Zulfikar Turun 30 Kg dalam 3 Bulan

Diet Experience

Meredam Lapar dengan Pisang, Kunci Bobot Zulfikar Turun 30 Kg dalam 3 Bulan

- detikHealth
Kamis, 22 Mei 2014 15:00 WIB
Meredam Lapar dengan Pisang, Kunci Bobot Zulfikar Turun 30 Kg dalam 3 Bulan
Before
Banda Aceh - Zulfikar (25) sudah beberapa kali mencoba melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Namun karena banyaknya 'godaan', target berat badan yang diidamkannya tak pernah didapat. Lantas apa rahasianya berhasil menurunkan berat badan 30 kg dalam 3 bulan?

Berikut penuturan pemuda kelahiran 29 September 1988 asal Banda Aceh tersebut kepada detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (22/5/2014):

Keinginan saya untuk berdiet sebenarnya sudah muncul sejak saya baru menyelesaikan program exchange di Amerika. Di sana saya banyak 'terpapar' dengan berbagai makanan dan minuman tidak sehat seperti burger, pizza, popcorn dan minuman soda. Ditambah lagi tumpukan tugas membuat saya sulit menyempatkan diri berolahraga. Alhasil bobot saya saat pulang ke Tanah Air hampir mencapai 90 kg.

Tidak heran banyak kawan yang terkejut dengan bobot saya yang naik drastis dan tidak sedikit dari mereka yang menyayangkan. Menurut mereka di umur saya yang baru 20-an, saya sudah tampak seperti bapak-bapak. Lama-kelamaan saya merasa risi dan mulai berpikir untuk mengurangi berat badan. Namun rupanya niat saja tidak cukup untuk menjalankan diet, keinginan keras dan komitmen yang tinggi juga wajib.

Saya mengurangi konsumsi snack dan jajanan-jananan yang selama ini menjadi kegemaran saya seperti gorengan, keripik, coklat dan lain-lain. Dari membaca berbagai artikel saya belajar bahwa makanan yang sudah diproses (processed food) dan dikemas (packaged food) kebanyakan tidak menyehatkan dan bisa memicu obesitas. Jika saya beli, saya terlebih dulu memeriksa ketat takaran nilai gizi di kemasannya.

Setiap pagi setelah subuh sebelum sarapan saya biasa berlari selama sekitar 45 menit sampai 1 jam. Sesekali saya variasikan olahraga saya dengan skipping dan renang. Semula terasa berat, namun sekarang olahraga seolah-olah sudah menjadi rutinitas saya sebelum sarapan. Selesai olahraga saya selalu meneguk segelas air hangat untuk menguras habis keringat.

Untuk sarapan, saya akan mengonsumsi nasi putih biasa dengan lauk ikan atau telur. Porsinya saya sesuaikan dengan intensitas aktivitas saya setiap hari. Di hari yang sibuk saya akan sedikit menambah porsi sarapan, sedangkan untuk hari yang relatif luang saya akan mengurangi porsinya atau bahkan mengganti nasi dengan roti.

Untuk makan siang, saya menyiapkan buah-buahan dan sayur-sayuran. Untuk buah pun saya tidak sembarangan konsumsi. Dari membaca saya tahu kalau ada buah yang juga mengandung lemak yang malah bisa bikin gemuk jika dikonsumsi berlebihan. Favorit saya adalah jus wortel atau apel. Kadang saya juga menyiapkan salad buah untuk makan siang.

Sedangkan untuk makan malam saya hanya mengonsumsi satu butir telur rebus atau telur mata sapi, serta air putih. Sesekali saya juga melewatkan makan malam kalau memang tidak ada kegiatan dan saya bisa tidur cepat.

Untuk menyiasati rasa lapar yang sering muncul di sela-sela kegiatan sehari-hari, saya sering menyiapkan pisang untuk meredamnya. Satu atau dua buah biasanya akan cukup menghilangkan rasa lapar. Kadang pisang saya proses dengan cara direbus atau dipanggang supaya tidak membosankan. Buat saya, menjalankan diet bukan berarti saya harus meninggalkan makanan yang enak.

Setelah tiga bulan lebih menjalankan diet, berat saya kini hanya 60 kg, berat yang relatif sesuai dengan tinggi badan saya yaitu 168 cm. Untuk mempertahankan berat badan, saya rutin berolahraga dan memperhatikan intake dan output makanan yang saya konsumsi. Saya juga beristirahat dengan teratur dan sebisa mungkin menghindari begadang karena bisa mambuat nafsu makan tidak terkontrol.


(ajg/up)

Berita Terkait