Berat badan gadis dengan tinggi badan 150 cm ini semula 61 kg dan kini stabil di angka 55 kg. Ingin tahu kisah dietnya? Berikut paparan Siti kepada detikHealth seperti ditulis pada Minggu (12/10/2014):
Saya sebenarnya termasuk orang yang suka ngemil. Tapi bentuk tubuh saya membuat saya setiap hari diejek oleh teman-teman. Awalnya saya tidak memedulikan apa yang dikatakan mereka bahwa saya gemuk. Tapi lama-kelamaan saya berpikir bahwa gemuk tidak baik bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya melakukan penelitian dengan mengukur berat badan setiap jam setiap hari. Ketika saya timbang, ada makanan yang akan menjadi lemak dan ada juga minuman yang mengurangi lemak, bergantung waktunya.
Contohnya ketika saya makan pada siang hari, pada siang hari makanan yang kita makan akan langsung dibakar oleh tubuh kita dan ditambah suhu udara yang sedang panas maka mempercepat proses pembakaran. Dari situlah kemudian pada pertengahan September ini saya mencoba diet ala saya sendiri.
Jadi pada pagi hari ketika bangun tidur saya meminum air perasan jeruk nipis dibarengi air putih sebanyak 2 gelas. Setelah itu saya berolahraga ringan seperti senam.
Menurut saya jeruk nipis sangat bagus bagi tubuh karena dapat membersihkan dan membuang kotoran yang terdapat dalam tubuh. Jeruk nipis juga dikenal kaya akan kandungan vitamin C yang baik untuk kulit.
Kemudian siang harinya pada jam setengah 1, saya makan nasi dan lauk pauk yang tidak mengandung santan dan kaya akan serat. Ketika malam, apabila saya merasa lapar saya hanya makan buah apel dan minum air putih saja.
Dalam sehari saya dapat menghabiskan air putih lebih dari 2 liter. Dan hasilnya setelah seminggu saya mencoba diet tersebut berat badan saya yang tadinya 61 kg menjadi 55 kg. Saya akan meneruskan diet ala saya ini karena saya belum mencapai berat badan ideal saya, yaitu 45 kg. Semangat!
(ajg/up)











































