Setop Konsumsi Karbohidrat dan Rutin Olahraga, Bobot Mario Turun 30 Kg

Diet Experience

Setop Konsumsi Karbohidrat dan Rutin Olahraga, Bobot Mario Turun 30 Kg

Mario Baroek - detikHealth
Senin, 14 Des 2015 09:45 WIB
Setop Konsumsi Karbohidrat dan Rutin Olahraga, Bobot Mario Turun 30 Kg
Foto: Mario Baroek
Jakarta - Pekerjaan membuat Mario Baroek (38) tidak lagi memperhatikan pola makannya. Hingga di awal tahun 2014 berat badan Mario mencapai 104 kg. Dari situlah muncul niat Mario untuk mengubah pola makan dan olahraga.

Selain untuk menurunkan bobot, pengaturan pola makan dan olahraga dilakukan Mario agar tubuhnya tetap bugar dalam jangka panjang. Selama 1 tahun 11 bulan, Mario berhasil memangkas bobot sebanyak 30 kg, dari sebelumnya 104 kg menjadi 74 kg. Bagaimana cara diet Mario? Berikut penuturannya kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (14/12/2015):

Di awal tahun baru 2014, saya iseng melihat timbangan dan bercermin. Ternyata saya baru sadar setelah sibuk dengan pekerjaan selama ini, saya jadi jarang berolahraga dan tidak lagi menjaga pola makan. Alhasil, berat badan saya menjadi kacau. Meskipun pada dasarnya saya suka berolahraga, tapi tidak terlalu aktif seperti masa kuliah dulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari situ saya mulai berniat mengubah pola makan dan aktif berolahraga. Pengaturan pola makan saya pada awalnya sederhana yakni mengurangi porsi makanan. Kebetulan saya dulunya tukang masak, jadi saya sengaja lebih menyibukkan diri untuk masak makanan sendiri di rumah.

Makanan yang saya olah biasanya seputaran ayam, sayur-sayuran, dan nasi. Di tahun pertama itu, saya juga mulai aktif di gym. Terus terang saat itu sulit sekali di mana saya harus menahan lapar sedangkan untuk berolahraga diperlukan stamina yang tidak sedikit. Tapi namanya sudah berniat, saya paksakan saja.

Akhirnya, lama-kelamaan badan menjadi terbiasa dan pada akhir tahun 2014 saya melihat perubahan signifikan pada tubuh. Di awal tahun 2015, saya mulai berhenti mengonsumsi karbohidrat seperti nasi, pasta, roti, ataupun fast food. Awalnya sih seperti tidak ada tenaga dan suka gamang. Tetapi karena sebelumnya saya pernah melakukan keto diet saat dulu kuliah di luar negeri, lama-lama saya terbiasa tidak mengonsumsi karbohidrat.

Tujuan utama saya tidak mengomsumsi karbohidrat karena ingin membentuk otot. Sampai saat ini, saya tetap menerapkan pola makan seperti itu karena saya ingin tubuh saya tetap bugar dalam jangka panjang. Untuk olahraga, saya rutin melakukannya selama enam hari dalam seminggu.

Saat subuh saya biasanya lari dengan jarak 4-9 km, tergantung waktu, dan setelah jam kantor saya aktif di gym. Di hari Sabtu saya bermain badminton. Sekarang, berat badan cenderung stabil. Tapi, saya masih punya target jangka pendek dan jangka panjang yang masih ingin saya capai. Pesan saya, perubahan badan bukan ibarat lari cepat atau sprint, tapi marathon. Sehingga, tiap proses yang saya lalui saya usahakan untuk dinikmati.

(rdn/up)

Berita Terkait