Memang tidak mudah, Kristiyani mengaku harus rutin berlari setiap hari. Ia juga harus konsisten mengatur pola makannya menjadi lebih sehat. Berikut kisah dietnya, seperti ditulis detikHealth pada Selasa (9/2/2016):
Saya adalah seorang anak yang terlahir dengan bobot kurang dari 3 kg. Hal ini sempat membuat orang tua saya sangat khawatir akan tumbuh kembang saya. Mereka pun melakukan berbagai cara agar saya bisa mempunyai berat badan yang normal seperti anak yang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya sangat minder dan cenderung menutup diri dari pergaulan, bahkan saya tidak sempat merasakan manisnya masa-masa percintaan di bangku SMA seperti yang orang lain katakan. Lalu saya berpikir untuk 'keluar' dari tubuh yang sangat membuat saya tidak nyaman ini. Ya, saya memutuskan untuk membuat suatu perubahan.
Program ini dimulai ketika saya menyelesaikan studi SMA saya, yaitu pada bulan Mei tahun 2013. Saat itu saya mendapatkan waktu berlibur yang cukup lama sebelum saya memulai memasuki studi perguruan tinggi, yaitu kurang lebih selama 5 bulan. Lalu saya berpikir untuk menggunakan waktu tersebut untuk menurunkan berat badan.
Pada saat itu saya berani memulai untuk menggantikan nasi dengan susu rendah kalori serta tinggi protein atau susu diet. Pola makan saya setiap hari adalah sebagai berikut:
Untuk sarapan saya mengonsumsi satu gelas susu rendah kalori dan tinggi protein dengan tiga keping biskuit gandum. Pada siang hari saya mengonsumsi sayuran seperti brokoli, wortel, selada, buncis, kacang panjang ditambah dengan protein hewani seperti ikan jenis laut dalam atau dada ayam.
Pengolahan makanan tidak saya gunakan minyak sama sekali, saya biasanya hanya merebusnya atau memanggangnya. Lalu untuk makan sore sekitar jam 5 saya juga kembali mengonsumsi sayuran dan protein. Saya hanya mengonsumsi buah-buahan pada malam harinya jika saya merasa lapar.
Untuk olahraga, saya memilih untuk berlari, saya berlari sebanyak dua kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari, dengan durasi masing-masing 30 menit lamanya. Saya berlari sebanyak 6 kali dalam seminggu, dan hari Minggu adalah waktu istirahat saya.
Saya menjalankan pola seperti ini selama 1,5 tahun, dan berhasil menurunkan bobot sebanyak 39 kg dari 98 kg sekarang menjadi 59 kg. Ukuran celana jeans saya yang sebelumnya 36, sekarang menjadi 29. Ukuran baju saya juga turun, dari yang sebelumnya XXXL sekarang saya dapat menggunakan baju dengan ukuran M.
Sampai saat ini saya masih terus menerapkan pola makan tersebut. Saya juga menjadi salah satu member di pusat kebugaran yang berlokasi di dekat kampus saya, untuk tetap menjaga tubuh saya sekarang.
Baca juga: Takut Kena Penyakit karena Gemuk, Maharani Pangkas Bobot 24 Kg
(ajg/up)











































