Rizki memilih intermittent fasting sebagai metode dietnya. Tak cuma disiplin menjalankan diet tersebut, ia juga melengkapinya dengan olahraga cardio dan angkat beban ringan. Seminggu tiga kali, ia lari pagi sejauh 10 km.
Bagaimana Rizki menjaga komitmennya untuk berubah tersebut? Berikut ini ia membagikan ceritanya untuk pembaca detikHealth. Jangan lupa tinggalkan komentar jika menurutmu cerita ini cukup inspiratif dan layak mendapatkan voucher belanja dari detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motivasi saya yang pertama dan utama ingin sehat. Kedua sebagai bonusnya, ingin tampil lebih percaya diri, karena gendut itu ga enak dan merusak rasa percaya diri.
Metode yang saya jalankan sederhana saja, puasa dengan cara intermittent fasting, yaitu saya makan hanya satu kali sehari antara jam 12 siang dan 4 sore, ditambah olahraga cardio dan angkat berat ringan.
Metode di atas saya jalankan dengan disiplin dan niat yang sangat kuat. Gak sekalipun saya langgar aturan makan yang saya buat sendiri, atau berhenti olahraga cardio dan angkat berat tanpa alasan.
Satu hal yang saya ingin sampaikan bahwa metode sebenernya tidak begitu penting, yang terpenting dalam menurunkan berat badan itu nomer satu niat, nomer dua disiplin. Itu sudah. 2 poin itu dijalankan dengan benar dan tekun, apapun metodenya pasti berat teman-teman sekalian akan turun dan berhasil dietnya.
Pencapaian yang sudah saya capai banyak sekali dengan keberhasilan saya. Ukuran pakaian dari XXXL menjadi M, saya bisa naik sepeda dan motor lagi dengan nyaman, percaya diri sangat tinggi, dari yang tadinya gak bisa lari sekarang saya bisa lari 10 km non stop.
Sekarang saya jadi senang berolahraga, terutama berolahraga lari pagi. Seminggu 3x selalu saya luangkan untuk lari pagi 10km, selain untuk menjaga berat badan, juga membuat badan fit dan hati senang.
Baca juga: Bagikan Pengalaman Diet Sehat Kamu, Dapatkan Hadiah Voucher Belanja
![]() |
(up/up)












































