Ketika ditanya sudah berapa foto yang dipamerkannya, Prof Zubairi menjawab sederhana, "Baru sekitar 60 foto."
Kecintaan Prof Zubairi terhadap fotografi bermula ketika cucu pertamanya lahir di tahun 2009. Saat itu Prof Zubairi punya ide ingin membuat sebuah rangkaian foto berjenjang yang mendokumentasikan dari awal kelahiran sang cucu ke dunia hingga nanti ia dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecintaan Prof Zubairi terhadap fotografi lalu semakin kuat ketika ia mengalami insiden. Tiba-tiba saja fungsi penglihatan sebelah matanya hilang. Beruntung berkat penanganan yang cepat oleh rekan dokter lain penglihatan Prof Zubairi bisa kembali pulih.
"Saya mensyukuri nikmat karena saya pernah buta mendadak. Saya ingin berbagi. Paling enggak buat yang motret foto itu menarik dan rasanya ingin disampaikan," ungkap dokter yang sehari-hari praktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.
Foto: firdaus |
Baca juga: dr Elisna SpP dan Caranya Mengedukasi Pasien Lewat Banyolan
Prof Zubairi mengaku biasanya ia menyempatkan waktu mengambil foto ketika bepergian. Sebagai dokter dirinya rutin pergi ke daerah tertentu untuk melakukan bakti sosial dan saat itu juga ia mencari objek-objek menarik untuk difoto.
Beberapa foto yang kemudian dinilai menarik dibuatkan pameran khusus untuk dijual. Hasil penjualan lalu oleh Prof Zubairi ada yang didonasikan untuk para pasien dengan AIDS (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) atau kanker.
Baca juga: Idap ADHD Sejak Kecil, dr Dharmawan Kini Jadi Psikiater (fds/up)












































Foto: firdaus