Begini 'Hiruk Pikuk' Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT

Foto Health

Begini 'Hiruk Pikuk' Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 01 Sep 2016 19:15 WIB

Jakarta - Jumlah kasus rabies di NTT mungkin hampir sama besarnya dengan di Bali, namun banyak yang tidak tertangani karena kurangnya fasilitas.

Begini antusiasme warga ketika anjing-anjing kesayangannya hendak divaksin. Terhitung sejak bulan September 2013 hingga Agustus 2016, Kementerian Pertanian, FAO dan World Animal Protection mengklaim sukses melakukan vaksinasi terhadap sekitar 400.000 anjing di Flores dan Lembata, wilayah dengan konsentrasi rabies terbesar di NTT. (Foto: Lila/detikHealth)

Vaksinasi kali ini digelar di dua desa: Liang Ndara dan Macan Tanggar, keduanya terletak di Kabupaten Manggarai Barat. Penjabat Kepala Desa Liang Ndara, Donatus Don mengungkapkan, di desanya diperkirakan terdapat 100 (kepala keluarga) yang memiliki anjing. Senada Kepala Desa Macan Tanggar, Armin Bahali menambahkan, di tiap rumah biasanya memelihara 4-5 ekor anjing. (Foto: Lila/detikHealth)

Vaksinasi dirasa penting mengingat rata-rata anjing di NTT tidak hanya dijadikan sebagai aset budaya, penjaga kebun dan hewan peliharaan, tetapi juga dijual dan dikonsumsi. Armin mengatakan seekor anjing berukuran sedang bisa dijual seharga Rp 300.000-400.000 per ekornya. Bila tidak divaksin, dikhawatirkan terserang rabies dan berbahaya untuk dikonsumsi. (Foto: Lila/detikHealth)

Vaksinasi di Flores dijadwalkan oleh paroki, yang berada di garda terdepan dalam menurunkan jumlah kasus rabies di wilayah ini. Paroki pulalah yang gencar mengkampanyekan pentingnya vaksinasi bagi anjing, lewat misa, warta paroki hingga mobil keliling. Tiap kali jadwal vaksinasi tiba, petugas dari paroki juga mengunjungi warga dari pintu ke pintu untuk mengingatkan. (Foto: Lila/detikHealth)

Suntikan vaksin hanya dapat diberikan oleh vaksinator terlatih, yang biasanya adalah dokter hewan. Ia didampingi oleh satu tim yang terdiri atas petugas yang mempersiapkan vaksin; pencatat; petugas yang memasang kalung tanda sudah divaksin; dan dua orang pembawa jaring yang menangani anjing berontak atau biasa disebut A Teams.  (Foto: Lila/detikHealth)

Selepas divaksin, setiap anjing harus mendapatkan kalung merah sebagai tanda telah memperoleh vaksinasi. Luuk Schoonman, PhD, ahli epidemiologi sekaligus Chief Technical Advisor FAO ECTAD Indonesia menjelaskan, pemberian kalung tak hanya memudahkan petugas untuk menentukan mana anjing yang sudah divaksin dan mana yang belum, tetapi juga memperkirakan jumlah populasi anjing di suatu wilayah. (Foto: Lila/detikHealth)

Vaksinasi tak hanya dilakukan terpusat, semisal di balai desa. Begitu vaksinasi terpadu ini rampung, tim juga melakukan sweeping (penyisiran) ke rumah-rumah penduduk sebab di NTT, penduduk terbiasa melepasliarkan anjing peliharaannya. Padahal topografi wilayah di Flores, khususnya, berbukit-bukit. Sweeping ini diperlukan untuk mempertahankan tingkat vaksinasinya. (Foto: Lila/detikHealth)

Salah satu anjing di Desa Macan Tanggar mendadak berontak saat hendak divaksin. A Teams yang telah terlatih menangani anjing seperti ini langsung sigap menjaring dan menenangkan si anjing. Begitu sudah 'lumpuh', anjing ini segera divaksin. Tim ini disebut demikian sebab membutuhkan keterampilan khusus untuk bisa menenangkan anjing yang agresif. (Foto: Lila/detikHealth)

Anak anjing juga mendapatkan vaksin, biasanya di usia di atas 2 minggu. Asalkan fisiknya sehat dan mata sudah terbuka sempurna. Hal ini dirasa perlu sebab sebagian besar kasus gigitan dari anjing dilakukan oleh anak anjing. (Foto: Lila/detikHealth)

Vaksinasi hanya perlu dilakukan satu kali dalam setahun. Menurut drh Emanuel Sumarno Mbada yang menjadi ketua tim vaksinasi kali ini, jumlah anjing yang divaksin hari itu mencapai 60 ekor. "Tergantung topografinya. Kalau bagus seperti perkotaan bisa sampai 100. Kalau di kampung door to door, 50-60 ekor itu sudah bagus," paparnya. (Foto: Lila/detikHealth)

Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Begini Hiruk Pikuk Vaksin Rabies Massal untuk Anjing di NTT
Berita Terkait