Eksperimen Mi Instan Dicampur Obat Luka, Hoax or Not?
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 07 Agu 2017 07:08 WIB
Jakarta -
Sebuah video eksperimen beredar di media sosial, menunjukkan mi instan yang berubah warna saat dicampur larutan obat luka. Tandanya mi instan berbahaya?
Video tersebut menunjukkan perubahan warna yang terjadi ketika mi instan dicampur larutan obat luka dengan kandungan Povidone-Iodine. Mi yang semula kuning berubah menjadi biru. (Foto: Viral)
Dalam kesimpulannya, video tersebut menyebut eskperimen ini membuktikan bahwa mi instan memiliki kadar amylum (karbohidrat) yang tinggi sehingga tidak baik untuk kesehatan. Disebutkan, bisa memicu diabetes hingga risiko kanker. (Foto: viral)
Versi lain dari eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan beras. Perubahan warna beras menjadi kebiruan disebut membuktikan adanya kandungan kimia berbahaya. Benarkah? (Foto: viral)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu menegaskan, eksperimen semacam itu tidak dapat dijadikan indikator adanya kandungan bahan kimia berbahaya seperti pengawet atau pemutih. (Foto: Viral)
Pada prinsipnya, ketika amilum atau pati dicampur dengan larutan iodine, maka akan terjadi reaksi antara polisakarida dengan iodine sehingga membentuk rantai poliiodida yang berwarna biru kehitaman. Makin pekat warna biru kehitaman, makin panjang rantai poliiodida yang terbentuk. Artinya, makin banyak kandungan pati dalam bahan tersebut. Bukan berarti mengandung bahan kimia berbahaya. (Foto: viral)