Foto: Organ Prostetik Buatan Penyandang Disabilitas di Mesir

Siapa bilang penyandang disabilitas kehilangan produktivitasnya? Di Mesir, penyandang disabilitas bisa tetap produktif dengan menjadi pembuat organ prostetik bagi orang miskin. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Adalah The Coptic Evangelical Organization for Social Services yang menggagas program ini. Dengan dana bantuan sebesar Rp1,2 miliar dari pemerintah Jepang, mereka menggagas workshop yang melatih para penyandang disabilitas untuk bisa membuat organ prostetik. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Michel Saad, supervisor program ini, mengatakan penyandang disabilitas diharapkan bisa kembali proaktif dan produktif dengan keahlian membuat organ prostetik. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Saad mengatakan program workshop dan bengkel pembuatan organ prostetik sudah berjalan 6 bulan. Seluruh karyawan yang terlibat di bengkel ini merupakan penyandang disabilitas dengan beragam tingkat kecacatan. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Raouf Nady Helmy, salah satu penyandang disabilitas yang bekerja di bengkel pembuatan organ prostetik mengaku hidupnya menjadi lebih cerah setelah mengikuti workshop dan bergabung di bengkel. Dikatakan Raouf, masalah terbesar yang dialami penyandang disabilitas adalah gangguan psikologis. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

Dengan bekerja di bengkel, para penyandang disabilitas tak perlu lagi mengemis dan hidup miskin. Bekerja di bengkel pembuat organ prostetik membuat para penyandang disabilitas memiliki pemasukan tetap. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters

"Disabilitas adalah masalah psikologis, bukan hanya fisik. Ketika Anda sudah bekerja sepanjang hidup Anda, lalu tiba-tiba cacat dan berhenti, rasa-rasanya sama seperti mati. Namun ketika akhirnya Anda bisa kembali bekerja dengan kecacatan yang Anda miliki, rasanya seperti hidup kembali," tutur Raouf. Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters