Jakarta - Depresi di tempat kerja atau yang disebut dengan burnout bisa disebabkan oleh jenis pekerjaannya. Nah, ini 10 daftar pekerjaan yang rentan timbulkan burnout.
10 Pekerjaan yang Paling Rawan Memicu Stres
Orang yang bekerja di panti jompo atau penjaga anak-anak berisiko timbulkan depresi atau burnout. Menurut sebuah penelitian di Universitas Tufts, hampir 11 persen orang yang bekerja di bidang ini melaporkan depresi berat yang dialaminya. Foto: Thinkstock
Peringkat di bawahnya adalah pramusaji. Dengan bayaran yang cukup rendah namun pekerjaannya bisa jadi sangat melelahkan setiap harinya, 10 persen pramusaji melaporkan bahwa mereka mengalami burnout, dan hampir 15 persen di antaranya adalah wanita. Foto: iStock
Mungkin mengejutkan menemukan pekeja sosial bisa berpotensi tinggi menimbulkan depresi atau burnout. Dengan berurusan dengan anak-anak atau keluarga yang di ambang krisis karena bencana misalnya, bisa membuat menjadi suatu tekanan yang akhirnya menjadi depresi. "Karena pekerja sosial bekerja dengan orang-orang yang sangat membutuhkan, sulit untuk tidak terlalu banyak berkorban pada pekerjaan itu. Saya melihat hal itu banyak terjadi pada pekerja sosial dan profesi semacam itu, dan mereka benar-benar mengalami burnout," kata seorang psikolog klinis di Universitas Tufts dan penulis Child's Mind, Christopher Willard. Foto: Thinkstock
Tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, terapis, dan lainnya termasuk dalam peringkat berikutnya yang bisa menimbulkan burnout. Bagaimana tidak, jam kerja yang cukup banyak dan tidak teratur membuat orang-orang yang memilki profesi ini mudah sekali mengalami stres. "Setiap hari menangani orang sakit, trauma, dan kematian serta berurusan dengan anggota keluarga pasien," kata Christopher Willard. Foto: thinkstock
Yang berikutnya adalah deretan para pekerja seni, seperti artis, penulis, pelukis, dan lainnya. Menurut penelitian, 9 persen di antaranya mengalami burnout. Bayaran yang tidak teratur dan jam kerja yang tidak pasti, serta gangguan mood yang biasa terjadi pada orang kreati menjadi salah satu penyebabnya. Maka tidak jarang menemui artis yang mengalami gangguan mental seperti stres atau depresi. Foto: ilustrasi/thinkstock
Guru juga termasuk ke dalam pekerjaan yang berpotensi tinggi menimbulkan burnout. Tuntutan yang semakin berkembang dan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sepulang sekolah menjadi salah satu penyebabnya. "Ada tekanan dari berbagai pihak, anak-anak, orang tua, dan sekolah yang berusaha memenuhi standar, semua memiliki tuntutan yang berbeda. Hal ini bisa menyulitkan guru untuk melakukan pekerjaannya," jelas Christopher Willard. Foto: ilustrasi/thinkstock
Peringkat berikutnya adalah staf administrasi. Penyebab paling tinggi adalah perintah yang terlalu banyak tetapi rendah apresiasi. Foto: Thinkstock
Pekerja yang memiliki tugas pemeliharaan atau maintenance worker juga bisa mengalami depresi, karena pekerjaannya yang tak kenal waktu, malam bisa menjadi siang, begitu pula sebaliknya. Upah yang rendah dengan pekerjaan yang berat juga menjadi penyebabnya. Foto: Thinkstock
Seorang akuntan juga bisa mengalami burnout di tempat kerja. Pasalnya berurusan dengan tabungan ribuan orang memiliki tanggungjawab yang cukup besar, ini bisa menjadi suatu tekanan yang dapat menyebabkan stres atau depresi. Foto: Thinkstock
Sales menjadi peringkat ke-10 dalam hal ini. Tenaga penjualan diberi upah berdasarkan target yang mereka capai, ini lah yang menyebabkan suatu tekanan tersendiri kepada mereka. "Ketidakpastian pendapatan ini, tekanan luar biasa untuk hasil, dan waktu berjam-jam dapat membuat pekerjaan dengan tekanan tinggi," kata Legge. Foto: Thinkstock











































