Jakarta - Burnout terjadi ketika level stres karena pekerjaan kamu sudah mencapai titik puncak. Sayangnya, tidak semua orang tahu gejalanya. Simak di sini penjelasannya.
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
8 Ciri Kamu Mengalami Burnout karena Pekerjaan
Bangun pagi dalam keadaan malas ingin berangkat kerja bisa dialami siapa saja. Namun jika perasaan ini selalu muncul dalam waktu dua minggu terakhir, kamu patut waspada. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Mengeluhkan soal pekerjaan setiap waktu juga bisa jadi pertanda burnout. Tanya orang terdekat apakah ia sudah bosan mendengar curhatanmu soal pekerjaan. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Absenteisme merujuk pada seringnya kamu bolos dan izin tidak masuk kerja karena sakit. Penyakitmu bisa saja terjadi karena masalah mental akibat burnout. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Sebaliknya, presenteisme adalah istilah yang merujuk pada kehadiran di kantor yang tanpa manfaat. Jika kamu selalu masuk kantor namun sering mengantuk hingga produktivitas menurun drastis, kamu patut curiga. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Pusing, sakit kepala, sakit perut hingga lemas setiap berada di kantor? Tubuh mengirim sinyal bahwa kamu perlu istirahat. Segera ambil cuti untuk berlibur ya. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Sensi, gampang marah dan gampang tersinggung oleh rekan kerja dan atasan? Waspada, tandanya stres kamu sudah cukup tinggi. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Sering tiba-tiba menangis saat berada di kantor? Burnout kamu sudah masuk kategori lanjutan dan bisa jadi gejala depresi. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Kamu mulai merasa adanya perbedaan kepribadian atau mood swing yang kontras ketika berada di rumah dan kantor? Bisa jadi kamu sudah sangat burnout. Bicarakan dengan atasan soal kondisimu dan segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog. (Foto: ilustrasi/thinkstock)











































