Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Protein

Ginjal sebagaimana fungsinya yakni menyaring seluruh racun yang dihasilkan makanan. Jika mengonsumsi terlalu banyak protein artinya secara tidak sadar memerintahkan ginjal untuk bekerja lebih keras menyaring racun yang ada di dalamnya. Kondisi tersebut bisa ditemukan pada orang yang sering mengonsumsi protein hewani dalam jumlah tinggi. Foto: Thinkstock

Banyak orang yang mengurangi karbohidrat dan lemak lantaran mengonsumsi tinggi protein. Saat itu, tubuh akan memasuki keadaan yang disebut ketosis, di mana ia mulai membakar lemak untuk bahan bakar. Nah ketika tubuh membakar lemak, ini menghasilkan zat kimia yang disebut keton yang bisa memicu bau mulut. Foto: iStock

Dalam waktu jangka pendek, mungkin diet tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat membantu menurunkan berat. Namun sebaliknya, jika terlalu banyak mengonsumsi protein melebihi kebutuhan harian Anda, maka berat badan bisa melonjak dan menjadi gemuk. Foto: Thinkstock

Menurut sebuah penelitian yang diikuti ribuan orang dewasa selama hampir 20 tahun, menyebut bahwa mereka yang makan makanan kaya protein hewani, empat kali lebih mungkin meninggal karena kanker daripada mereka yang diet rendah protein. Dan temuan lain menunjukkan bahwa para pelaku diet protein tinggi memiliki risiko kematian sebesar 66 persen dibandingkan mereka yang mengonsumsi rendah protein. Foto: Thinkstock

Akibat kelebihan protein juga bisa membuat kerja enzim terganggu karena tidak dapat mencerna semua protein yang dikonsumsi. Alhasil muncul gangguan pencernaan dan perut terasa mual. Foto: Thinkstock

Protein seringkali menjadi pengganti karbohidrat. Padahal karbohidrat tetap dibutuhkan otak untuk merangsang produksi hormon serotonin pengatur mood. Karenanya, memangkas konsumsi karbohidrat dan terlalu banyak mengonsumsi protein akan meninggalkan mood yang negatif, perasaan cenderung kesal dan mudah tersinggung. Foto: iStock