Ups! Penyakit-penyakit Ini Ternyata Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Kusta adalah penyakit yang menyerang saraf tepi seseorang. "Kusta ini sebenarnya sudah ada sejak 2.000 tahun lalu," ujar Kasubdib Penyakit Tropis Menular Langsung (PTML) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Lita Renata Sianipar, SKM, M.Epid beberapa waktu lalu. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Tuberkulosis (TB) juga disebut sebagai penyakit yang sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. "TB ini sepertinya sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. Karena ditemukan pada mumi seorang firaun Tutankhamun yang kemudian dicek seluruh DNA-nya dan ditemukan pada tulang belakang ada DNA mycobacterium," kata dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK, dari RS Persahabatan. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Seperti dilansir situs National Geographic, Rabu (15/11/2017), sebuah tim peneliti dari McMaster University di Ontario, telah menemukan sampel DNA cacar dari tubuh mumi seorang anak yang dikebumikan di Lithuania pada abad ke-17. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada paru paru sehingga menyebabkan paru-paru memiliki kantung yang berisikan cairan. Penyakit ini ditemukan pad atahun 1881 oleh Louis Pasteur. (Foto: Ilustrasi: BSIP/UIG Via Getty Images)

Menurut jurnal dari Christian Trepo, catatan hepatitis tertua terdapat pada prasasti batu dari Sumeria di tahun 3000 SM. Namun, orang-orang di zaman itu menganggap hepatitis adalah kutukan iblis bernama Ahhazu. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Kerangka laki-laki dewasa muda ditemukan oleh seorang mahasiswa Universitas Durham PhD di sebuah makam daerah Sudan modern pada tahun 2013. Diperkirakan mumi itu sudah ada sejak 1200 SM. Setelah diteliti, terdapat kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh, demikian dikutip Website resmi Durham University. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Penyakit jantung juga sudah ada sejak lama. Di Cina, terdapat pula penemuan mumi wanita bernama Lady Dai, yang diduga meninggal karena infark otot jantung pada abad ke-2 sebelum masehi.Pada arteri koronernya ditemukan pula sumbatan berupa plak atherosclerosis. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)