Jakarta - Tsunami meluluhlantakkan sebagian wilayan Banten dan Lampung. Tim medis IDI Wilayah Lampung mengabadikan kerusakan yang terjadi di sela-sela bertugas.
Foto Health
Tsunami Banten-Lampung dalam Jepretan Tenaga Medis
Minggu, 23 Des 2018 22:15 WIB
Bersama dengan IDI Cabang, PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) dan PABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia), IDI Wilayah Lampung mendirikan 4 posko di Lampung Selatan. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
Ketua IDI Wilayah Lampung dr Asep Sokahar, M.Kes menyebut area terdampak antara lain Lampung Selatan (pesisir), Pesawaran (Pulau Legundi) dan Kota Bandar Lampung (Teluk Betung). (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
Perawatan korban tingkat lanjut, termasuk operasi, ditangani 3 RS dan RSUD di Bob Hasan Lampung Selatan, RSUDAM, dan RSUD A Dadi Kota Bandar Lampung. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
Tim medis IDI Lampung membutuhkan bantuan tambahan alat medis darurat, persediaan obat-obatan serta ambulans untuk membawa korban. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
IDI Lampung mencatat total korban sekitar 38 orang meninggal, 300 korban luka-luka, dan 10 orang berstatus hilang (data per puul 6 sore). (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
Jumlah korban diperkirakan terus bertambah. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
dr Moh Adib Khumaidi, SpOT dari PABOI menyebut dalam situasi bencana seperti ini korban terbanyak membutuhkan penanganan ortopedi (tulang) dan trauma. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)
Di Banten, perawatan tingkat lanjut ditangani di 5 RS yakni RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, RS Sari Asih. (Foto: Tim medis IDI wilayah Lampung)











































