Jakarta - Sekilas terapi bekam yang melibatkan tanduk, jarum, api, dan darah bisa terlihat menyeramkan. Namun bagi yang pernah mencobanya terapi ini disebut berkhasiat.
Foto Health
Penampakan Punggung-punggung 'Bertanduk' Saat Dibekam
Bekam tanduk merupakan salah satu bentuk terapi alternatif yang lebih tradisional. Biasanya terapis menggunakan tanduk sapi yang sudah dihaluskan. (Foto: Muhammad Ridho)
Terapis menggunakan sumbu api untuk menciptakan efek vakum pada tanduk. Semakin panas apinya maka akan semakin kuat hisapan tanduk. (Foto: Muhammad Ridho)
Pertama kali terapis akan memijat pelanggan lalu memasang bekam tanpa dikeluarkan darah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk merilekskan pelanggan sekaligus mengukur ketahanan tubuhnya. (Foto: Muhammad Ridho)
Setelah itu dengan alat khusus yang terpasang jarum steril, terapis akan membuat sedikit perlukaan pada kulit. (Foto: Muhammad Ridho)
Bekam tanduk kembali dipasang dan kali ini akan menghisap darah 'kotor'. (Foto: Muhammad Ridho)
Menurut terapis dengan keluarnya darah tersebut maka tubuh pelanggan dibersihkan dari racun dan berbagai kondisi kesehatan seperti kolesterol, darah tinggi, hingga asam urat. (Foto: Muhammad Ridho)
Hampir semua orang bisa diterapi bekam tanduk kecuali mereka yang memiliki kondisi tertentu seperti diabetes, penyakit menular darah, atau tubuhnya terlalu lemah. (Foto: Muhammad Ridho)
Kebanyakan orang-orang yang baru pertama kali mencoba bekam tanduk mengaku bisa merasa badannya jadi lebih 'enteng' setelah diterapi. (Foto: Muhammad Ridho)
Satu sesi bekam bisa berlangsung sekitar 15 menit tergantung dari kondisi tubuh seseorang. Foto: Muhammad Ridho)
Lingkaran merah ini adalah ciri khas dari bekas bekam dan akan hilang sendiri setelah beberapa ahari. Beberapa atlet dunia seperti perenang Michael Phelps misalnya pernah terlihat tampil dengan bekas serupa. (Foto: Muhammad Ridho)











































