WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test

Foto Health

WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test

ANTARA Foto - detikHealth
Jumat, 24 Apr 2020 20:02 WIB

Jakarta - Rapid test jadi salah satu upaya untuk deteksi virus Corona di masyarakat. Namun beberapa waktu lalu WHO sarankan untuk tak deteksi COVID-19 dengan rapid test.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, dr. Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan selama ini WHO hanya melakukan rapid test untuk keperluan penelitian saja, bukan untuk mengonfirmasi kasus positif atau negatif corona. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

WHO tidak merekomendasikan penggunaan diagnosa rapid test berdasarkan anti-bodi sebagai pemeriksaan penanganan wabah corona atau penanganan pasien. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Paranietharan menuturkan sejauh ini WHO menilai tes PCR merupakan standar utama. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Ia menegaskan bahkan WHO tidak pernah memasukan hasil pemeriksaan menggunakan rapid test ke dalam perhitungan kasus corona yang terkonfirmasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Dari tingkat keakuratannya pun PCR dinilai lebih akurat hingga WHO mengatakan standar emas dalam menentukan positif atau negatifnya seseorang dalam kasus virus corona. ANTARA FOTO/Didik Setiawan.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Sementara biasanya rapid test digunakan sebagai alat ukur pertama sebelum lanjut ke test swab atau PCR. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Warga yang melakukan rapid test diambil sampel darahnya sementara untuk swab test menggunakan sampel lendir. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.

Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.

Nantinya warga yang dinilai positif virus corona akan direkomendasikan untuk lanjut swab test atau PCR.  ANTARA FOTO/Jojon.

WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
WHO Tak Sarankan RI Deteksi COVID-19 Lewat Rapid Test
Berita Terkait