Jakarta - Kemenristek menyerahkan alat GeNose C19 buatan UGM ke Menko PMK, Muhadjir Effendy. Dalam kesempatan itu, Muhadjir berharap alat tersebut dapat diproduksi massal
Foto Health
Siap-siap! GeNose C19 Buatan UGM Segera Diproduksi Massal
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerahkan alat GeNose C19 ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Kamis (7/1/2021).
Seperti diketahui, GeNose C19 merupakan alat pendeteksi COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.
Di momen penyerahan GeNose C19 dari Kemenristek ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berharap agar alat tersebut segera bisa diproduksi massal.
Muhadjir pun meminta kepada Kemenristek untuk membantu mencarikan industri dalam upaya produksi massal.
Dalam acara tersebut, Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan GeNose C19 rencananya akan diproduksi secara masal sebanyak 5 ribu unit pada Februari 2021. Produksi itu dilakukan oleh 5 perusahaan.
Terkait dengan kemampuan GeNose C19 dalam mendeteksi COVID-19, Menristek Bambang Brodjonegoro berdasar hasil uji, alat GeNose C19 memiliki sensitivitas tinggi. Ia menyebut sensitivitasnya sudah lebih dari 90 persen.
Bambang pun berharap GeNose C19 ini dapat menjadi alat utama screening virus Corona.
Menurutnya, apabila Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BNPB selaku Satgas COVID-19 memasukkan GeNose dan rapid test antigen Unpad sebagai alat screening virus Corona yang resmi, maka semua pihak secara otomatis akan mengikutinya. Karenanya, Bambang meminta dua alat tersebut menjadi bagian utama dalam screening virus COVID-19.











































