Waduh, COVID-19 Varian 'Eek' Udah Masuk RI

Foto Health

Waduh, COVID-19 Varian 'Eek' Udah Masuk RI

Pool - detikHealth
Senin, 05 Apr 2021 21:29 WIB

Jakarta - Varian 'Eek' alias mutasi E484K kini ramai diperbincangkan. Setelah dilaporkan ditemukan di Jepang, Kemenkes RI melaporkan 1 temuan kasus di Indonesia.

Coronavirus COVID-19 swab test in Japan

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menjelaskan, mutasi E484K di Indonesia ini ditemukan pada salah satu pasien COVID-19 dengan infeksi varian B117 asal Inggris. Getty Images/iStockphoto/Thomas Faull  

Sejumlah guru di Jakarta mulai mendapat vaksin Corona. Proses vaksinasi untuk guru digelar di SMPN 270, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (5/4).

Mutasi E484K memang ditemukan pada sejumlah varian virus Corona, termasuk varian B117 dari Inggris, B1351 asal Afrika Selatan, dan P1 dari Brasil. Hingga kini pencarian mutasi-mutasi termasuk E484K atau varian Eek masih diupayakan di Indonesia. Pradita Utama/detikcom    

Para Lansia menerima suntikan vaksin COVID-19 di Gedung Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (24/3). Begini ekspresi para Lansia saat disuntik.

Menurut Prof Amin, E484K berpotensi menyebabkan virus Corona menular dan menyebar lebih cepat. Bahkan ia khawatir, vaksin Corona yang ada tak mempan lagi alias berkurang efektivitasnya melawan mutasi Corona E484K. Ari Saputra/detikcom    

Dilansir Reuters, Senin (4/1/2021) Jepang mencatat rekor 4.520 kasus baru Corona pada 31 Desember dalam gelombang baru infeksi.

Dikutip dari Reuters, 12 dari 36 kasus COVID-19 di Jepang mengandung mutasi E484K. Para pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri maupun kontak dengan orang yang habis bepergian dalam 2 bulan terakhir. AP Photo  

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, tidak mengurungkan warga untuk memakai jasa penerbangan. Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, terlihat tetap ramai.

Penularan virus Corona dengan mutasi tertentu memang tidak selalu berasal dari kasus import, yakni datang dari luar negeri. Ketika virus dengan mutasi tersebut sudah bersirkulasi di suatu negara, maka transmisi atau penularan domestik sangat mungkin terjadi. Rengga Sancaya/detikcom    

Bunga sakura mulai bermekaran di berbagai negara. Warga pun antusias untuk melihat pemandangan yang mempesona saat bunga sakura mulai bermekaran.

Pakar mikrobiologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan, tak tertutup kemungkinan penularan mutasi baru yang ditemukan di Jepang berasal dari kontak dengan pasien tanpa gejala COVID-19 atau orang tanpa gejala (OTG). AP Photo/Koji Sasahara  

Sejumlah warga mendatangi Vihara Hemadhiro, Jakarta Barat, Rabu (31/3/2021).

Mengingat E484K disebut lebih mudah menular, Ahmad menegaskan, satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran mutasi baru ini adalah menjalankan protokol kesehatan dan 3T (testing, tracing, dan treatment). Rifkianto Nugroho/detikcom  

Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Waduh, COVID-19 Varian Eek Udah Masuk RI
Berita Terkait