Sleman - Tenda darurat mulai didirikan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta. Tenda itu digunakan untuk menampung pasien COVID-19.
Foto Health
Corona Ngegas di Yogyakarta, RS Sardjito Dirikan Tenda Darurat
Tenda barak itu digunakan untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta mengantisipasi penularan COVID-19.
Tenda ini sudah mulai dibangun sejak Minggu (27/6) sore kemarin untuk mengantisipasi lonjakan kasus Corona yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta dan sekitarnya.
Seorang pasien tampak beristirahat dan mulai menjalani perawatan di salah satu tenda darurat itu.
Lonjakan kasus virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat beberapa rumah sakit rujukan penuh.
BOR (Bed Occupancy Rate) total per hari ini, Senin (28/6) sudah sebesar 85,37%. Meskipun sepekan sebelumnya Bed occupancy rate (BOR) di Kota Yogyakarta untuk non-ICU mencapai 88 persen dan ICU 86 persen, dari data yang didapat pada pekan lalu (23/6).
Meski ada 7 Rumah Sakit rujukan COVID di Yogya, bukan berarti semuanya bisa tertangai. Tingkat keterisian di RS rujukan juga diakui sudah mulai penuh. Pemkot juga sudah kembali meminta tambahan bed dari tujuh rumah sakit rujukan COVID-19 di Yogyakarta. Ketujuh rumah sakit itu adalah RS Pratama, RS Jogja, RS DKT Dr Soetarto, RS PKU Muhammadiyah, RS Bethesda, RS Panti Rapih, dan RS Siloam.
Sebab rumah sakit di Kota Yogyakarta juga menjadi rujukan pasien lain dari luar DIY. Bahkan Wawali Kota Yogyakarta, Heroe mengakui memang ada beberapa rumah sakit yang sudah menolak pasien COVID-19 karena penuh.
Selain itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penanganan COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta Fokky Ardianto mengatakan, kapasitas bed di seluruh rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta ada 229 dengan tambahan 30 bed. Dengan jumlah tersebut saja ada pasien yang masih harus mengantre untuk masuk rumah sakit rujukan.
Pansus, telah meminta pemkot untuk berkoordinasi dengan Pemda DIY. Ini terkait dengan pembukaan rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan untuk mengatasi hal ini.
Sebagai informasi, Perkembangan kasus penularan COVID-19 di DIY sudah semakin mengkhawatirkan. Berdasar data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan DIY pada (27/6/2021), ada sebanyak 830 kasus terkonfirmasi positif (kasus harian), sehingga total akumulasi kasus aktif sebesar 15,41% (atau sebanyak 8.917 kasus aktif), dengan positivity rate sebesar 25,46% serta BOR (Bed Occupancy Rate) total sudah sebesar 85,37%.











































