.webp)
Jakarta - Pemerintah Singapura berencana untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 karena bagi mereka corona akan dianggap seperti flu biasa. Yuk kita lihat suasananya
picture story
Potret Singapura, Mencoba Berdamai Dengan COVID-19
Selasa, 29 Jun 2021 16:59 WIB
Mereka menganggap COVID-19 sebagai penyakit yang akan terjadi lagi dan dapat dikendalikan. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Kembali lockdown sejak akhir Mei lalu, Singapura mulai menunjukkan geliat untuk melakukan relaksasi kembali pasca kasus COVID-19 di negaranya mengalami penurunan. Hal itu pun dibahas dalam rapat pekan lalu. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Bahkan Untuk pernikahan, Pemerintah Singapura bahkan masih melarangnya hingga 22 Juli mendatang. Sekolah fisik boleh dilakukan untuk siswa/siswi berumur 18 tahun ke atas. Terbatas hanya 50 orang per kelas dalam grup berisi lima orang. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Menurut beliau kabar buruknya adalah bahwa COVID-19 mungkin tidak akan pernah hilang dan kabar baiknya adalah bahwa hidup normal dengan COVID-19. Roslan Rahman/AFP via Getty Images
Singapura mematok target setidaknya dua pertiga dari populasi divaksinasi penuh dengan dua dosis di sekitar Hari Nasional Singapura pada 9 Agustus. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Singapura mematok target setidaknya dua pertiga dari populasi divaksinasi penuh dengan dua dosis di sekitar Hari Nasional Singapura pada 9 Agustus.Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Kecepatan vaksinasi Singapura untuk warganya relatif tinggi, tapi lambat dalam melanjutkan kegiatan sosial dan perjalanan jika dibandingkan negara lain dengan tingkat inokulasi serupa.Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Dalam sebuah kolom opini di The Strait Times, Satgas Covid-19 Singapura yang dikomandoi oleh tiga menteri, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, mengatakan bahwa prioritas dalam beberapa bulan ke depan adalah menyiapkan Singapura untuk hidup berdampingan bersama COVID-19. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Singapura membuka peluang untuk melonggarkan aturan ketat pandemi Covid-19. Singapura memilih untuk berdampingan dengan virus Corona, menganggap sebagai virus flu biasa. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Banyak yang terserang flu tiap tahun tetapi peluang jatuh sakit rendah dan bisa dicegah dengan beberapa langkah sederhana. Joseph Nair/NurPhoto via Getty Images
Perlu diketahui Negara Singa inisempat lockdown, kini Singapura membuka sinyal untuk relaksasi. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Sampai saat ini, Singapura masih menerapkan aturan ketat yang mengatur pertemuan sosial, pemakaian masker, pelacakan kontak, dan perjalanan. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Selain itu Saat ini, Singapura masih menerapkan sejumlah peraturan yang begitu ketat. Misalnya untuk dine-in di restoran, hanya dibatasi maksimal dua orang saja. Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Salah satunya adalah Singapura telah memvaksinasi sekitar setengah dari 5,7 juta penduduknya. Setidaknya, satu dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images
Kecepatan vaksinasi Singapura untuk warganya relatif tinggi, namun lambat dalam melanjutkan kegiatan sosial dan perjalanan jika dibandingkan negara lain dengan tingkat inokulasi serupa. Wei Leng Tay/Bloomberg via Getty Images
