Myanmar - Myanmar tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19. Hal ini memicu kelangkaan pasokan oksigen yang sangat dibutuhkan pasien.
Foto Health
Corona Melonjak, Warga Myanmar Sibuk Berburu Oksigen
Orang-orang mengantre di sebelah tangki oksigen untuk diisi ulang di luar pabrik oksigen Naing di kawasan industri South Dagon di Yangon, Myanmar, Rabu (28/7/2021) waktu setempat
Myanmar tengah dilanda lonjakan kasus COVID-19.
Akibat lonjakan kasus, warga mulai kesulitan mendapatkan pasokan oksigen medis.
Soe Win, seorang warga Yangon, kota terbesar di Myanmar, kepada Associated Press mengatakan ia mengantre selama enam jam untuk mendapatkan oksigen bagi neneknya yang sakit, yang menderita gejala COVID-19.
Tahun lalu, negara itu mampu mengendalikan wabah COVID-19 dengan pembatasan ketat yang diberlakukan oleh pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, plus penggunaan vaksin dari India dan China.
Namun, Suu Kyi digulingkan pada Februari oleh militer. Dan sejak itu warga enggan pergi ke rumah sakit militer. Selain itu, setelah penggulingan Suu Kyi, para profesional medis merupakan komponen besar dalam gerakan pembangkangan sipil negara itu yang menyerukan masyarakat agar tidak mempercayakan perawatan di tangan pemerintah yang tidak populer itu.











































