Bandung - Lima mahasiswa Universitas Padjadjaran ciptakan inovasi untuk bantu turunkan kecanduan rokok di Indonesia. Inovasi itu berupa permen atau Iozenges. Penasaran?
Foto Health
Ini Permen Karya Mahasiswa Unpad yang Bisa Turunkan Kecanduan Rokok

Dengan bantuan dosen pembimbing Rani Maharani, M.Si., PhD., kelima mahasiswa yakni Rifky Adhia Pratama (Kimia), Tiara Zahra Shafira (Akuntansi), Endang Juliansyah (Kimia), Iis Kurniasih (Kimia), dan Kevin Reza Reynantha (Administrasi Bisnis), berhasil membuat permen yang memiliki kandungan cytisine.
Kandungan cytisine atau senyawa bahan alam tersebut bisa membantu menurunkan kecanduan nikotin pada perokok. Salah satu mahasiswa, Rifky mengungkapkan bahwa inovasi ini didasarkan atas tingkat merokok di Indonesia yang dinilai cukup tinggi. Menurut hasil penelusuran tim Unpad, angka prevalensi merokok Indonesia menempati peringkat ketujuh di dunia dengan persentase tingkat merokoknya sebesar 39,90 persen. Atas kondisi ini, Rifky dan Tim pun menemukan solusi dengan cara mencari senyawa alami yang mampu menurunkan kecanduan nikotin di otak.
ementara itu, dari hasil penelusuran, ditemukan senyawa alami cytisine yang memiliki kemampuan bioaktivitas untuk mencegah terikatnya nikotin ke reseptor yang ada di otak. Rifky menjelaskan bahwa Cystine bisa didapatkan dari tanaman alami yang diekstrak. Hal ini didasarkan pada temuan tim Unpad tentang hasil penelitian ekstrak cytisine yang dapat diperoleh dari genus tanaman Laburnum atau golden chain tree dalam jumlah yang cukup banyak.
Dalam temuan tersebut, terdapat hasil bahwa kandungan senyawa cytisine pada Laburnum anagyroides paling banyak ditemukan di bagian biji. Laburnum berjenis Laburnum anagyroides ini dijual para petani di Basinglah sebagai salah satu jenis tanaman hias. Tim mahasiswa Unpad memilih lozenges karena terdapat hasil kajian yang menjelaskan efek samping dari tablet cytisine yang dijual di Eropa. Efek yang dirasakan konsumen saat meminum tablet tersebut adalah adanya mual dan rasa ingin muntah-muntah.
Rifky juga menjelaskan bahwa tim memilih jenis lozenges yang bertekstur kenyal (chiwi) dibandingkan bertekstur kristal padat. Agar tidak menimbulkan efek mual saat dikonsumsi, tim juga mengombinasikan dengan rasa buah-buahan. Produk lozenges ciptaan mahasiswa Unpad sendiri diberni nama "Kokro" yang merupakan pembalikan suku kata dari morfem "rokok".