Jakarta - Singapura saat ini tengah mengalami krisis tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit, di tengah lonjakan kasus COVID-19. Kenapa?
Foto Health
Ribuan Nakes Resign Saat COVID-19 di Singapura Melonjak
Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary mengatakan, krisis terjadi akibat makin banyak nakes mengundurkan diri. Sekitar 1.500 nakes mengundurkan diri hanya pada pertengahan tahun 2021, dibandingkan dengan sekitar 2.000 per tahun sebelum pandemi. Foto: Getty Images
Nakes asing juga telah mengundurkan diri dalam jumlah yang lebih besar. Hampir 500 dokter dan perawat asing keluar dari pekerjaannya selama paruh pertama 2021, lebih banyak dibandingkan selama 2020 sekitar 500 dan 2019 lalu sebanyak 600. Pengunduran diri tersebut sebagian besar diajukan karena alasan pribadi, migrasi, atau kembali ke negara asal. Foto: Getty Images
Digambarkan Janil, para nakes terlalu banyak bekerja dan kelelahan. Sebagian besar nakes tidak bisa mengambil cutinya lantaran pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai. Foto: Getty Images/iStockphoto
Fenomena nakes resign juga pernah ramai dibahas di Indonesia. Banyak nakes yang mengundurkan diri atau alih profesi lantaran beban kerja yang tak sebanding dan insentif yang belum cair. Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Kabar itu diungkap Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sari Diana Chaniago. Menurutnya, fenomena itu bukan hal yang biasa. Dia mengatakan bahwa insentif itu belum cair karena pemerintah belum membayar klaim tagihan dari rumah sakit. Pasalnya, klaim itulah yang nantinya digunakan untuk membayar gaji karyawan. Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Lebih lanjut, dia menjelaskan kebanyakan dari mereka memilih alih profesi. Bahkan, ada yang memilih profesi sebagai ojek online. Ada pula yang justru memilih bekerja untuk homecare. Foto: Pradita Utama











































