Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona

Foto Health

Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona

AP Photo & Getty Images - detikHealth
Rabu, 17 Nov 2021 09:38 WIB

Belanda - Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.

Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Belanda jadi salah satu negara yang sempat melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 dengan mencabut aturan wajib masker serta jaga jarak beberapa bulan lalu. AP Photo/Peter Dejong.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Namun, beberapa hari terakhir kasus COVID-19 di negara tersebut melonjak lagi seiring dengan kembali mewabahnya virus Corona di sejumlah negara Eropa. AP Photo/Peter Dejong.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan hampir semua hingga 900 ribu kasus COVID-19 yang diurutkan di seluruh dunia selama 60 hari terakhir berkaitan dengan strain Delta. AP Photo/Peter Dejong.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Pernyataan Van Kerkhove ini muncul di tengah kasus COVID-19 yang melonjak di Eropa. Ia mengatakan saat ini Eropa mewakili lebih dari setengah dari 50 ribu kasus kematian global akibat COVID-19 pada pekan lalu. AP Photo/Peter Dejong.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Menurut Van Kerkhove, ada penyebab yang mendorong lonjakan kasus di Eropa akhir-akhir ini. Salah satunya adalah kurangnya penerapan protokol kesehatan. "Penurunan penggunaan masker dan jaga jarak sosial harus disalahkan atas lonjakan di Eropa," pungkasnya. AP Photo/Peter Dejong.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Sementara itu, kembali melonjaknya kasus COVID-19 di Belanda membuat pemerintah setempat memutuskan untuk menerapkan kebijakan lokcdown sebagian. Diketahui, Lockdown sebagian ini yang pertama di Eropa Barat sejak musim panas lalu. Getty Images/Siegfried Modola.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Jumat (12/11), media penyiaran Belanda, NOS yang mengutip sumber-sumber pemerintah, melaporkan tempat-tempat publik seperti bar, restoran hingga toko non-esensial hanya dapat beroperasi sampai waktu tertentu. Kebijakan lockdown ini sudah mulai berlaku sejak Sabtu (13/11) kemarin. Dalam aturan lockdown parsial ini, bar, restoran, kafe, dan supermarket harus tutup pada pukul 20:00 selama tiga minggu ke depan mulai Sabtu (13/11) ini, sementara toko-toko yang tidak penting harus tutup pada pukul 18:00. Getty Images/Dean Mouhtaropoulos.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Orang-orang akan dibatasi untuk hanya bisa menerima empat pengunjung di rumah dan telah disarankan untuk bekerja di rumah kecuali benar-benar diperlukan. Acara publik akan dibatalkan sementara pertandingan sepak bola termasuk kualifikasi Piala Dunia antara tuan rumah Belanda dengan Norwegia minggu depan harus dimainkan secara tertutup. Getty Images/Siegfried Modola.
Sempat longgarkan pembatasan dengan cabut aturan masker-jaga jarak, Belanda kini diamuk Corona lagi. Kasus COVID-19 negara itu melonjak beberapa hari terakhir.
Melonjaknya kasus COVID-19 ternyata langsung berdampak pada rumah sakit-rumah sakit di Belanda. Kepala asosiasi rumah sakit negara itu bahkan mengingatkan bahwa yang terburuk masih mungkin terjadi. Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit Belanda meningkat menjadi sekitar 2.000 orang pada hari Senin (15/11) waktu setempat, termasuk hampir 400 orang dalam perawatan intensif (ICU), yang merupakan level tertinggi sejak Mei. Dengan hampir 250 pasien baru setiap hari, rumah sakit akan melewati puncak musim dingin lalu yakni sekitar 2.800 pasien COVID-19 dalam waktu kurang dari seminggu. Demikian disampaikan kepala asosiasi rumah sakit Belanda, LNAZ, Ernst Kuipers kepada para anggota parlemen. Saat ini bahkan rumah sakit rumah sakit di seluruh Belanda telah mengurangi perawatan rutin selama berminggu-minggu. Para tenaga medis pun kini fokus menangani pasien COVID-19 yang mendesak. Getty Images/Dean Mouhtaropoulos.
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Sempat Cabut Aturan Masker-Jaga Jarak, Belanda Kembali Diamuk Corona
Berita Terkait