Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk

Year in Review 2021

Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk

Dok. Detikcom - detikHealth
Rabu, 22 Des 2021 20:30 WIB

Jakarta - Gelombang kedua kasus COVID-19 di Indonesia bak mimpi buruk. Jutaan orang dilaporkan positif terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu di antaranya meninggal dunia.

Lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air dinilai sebagai tanda Indonesia kini tengah hadapi gelombang kedua Corona. Akibat hal itu, zona merah pun bertambah.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut banyak kerugian yang dialami Indonesia selama gelombang kedua COVID-19 yang terjadi pada pertengahan tahun 2021. Wiku mengatakan gelombang kedua COVID-19 berdampak sangat signifikan, karena banyak orang yang meninggal dunia, kemudian produktivitas masyarakat menjadi berkurang, dan kestabilan ekonomi negara juga terganggu. Pradita Utama/detikcom

Jumlah pasien COVID-19 di RSUD Kota Bekasi melonjak seiring meningkatnya kasus Corona di Indonesia. Tenda darurat pun didirikan sebagai ruang IGD pasien Corona.

Selama lonjakan kasus kedua terdapat total 2,5 juta orang positif terinfeksi COVID-19 dan 94.000 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Angka positivity rate mingguan tertinggi berada pada angka 30,72 persen, yaitu enam kali lipat dari standar yang ditetapkan oleh WHO. Agung Pambudhy/detikcom

Sejumlah pasien berada di teras gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Papua, Jumat (16/7/2021). Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Jayapura dr Silwanus Sumule mengaku kapasitas ruangan di rumah sakit sudah terisi penuh, hasil antigen pasien yang reaktif diberikan tempat diluar gedung. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.

Masih hangat di ingatan bagaimana parahnya dampak gelombang kedua COVID-19 yang memuncak pada bulan Juni-Juli 2021 lalu. Hampir seluruh UGD dan ruang isolasi rumah sakit terisi penuh pasien COVID-19. Bahkan pasien terpaksa menunggu di lorong IGD lantaran masuk dalam daftar tunggu untuk dipindahkan ke ruang isolasi. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

Seorang tenaga kesehatan membuang baju hazmat usai bertugas merawat pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa(15/6/2021). Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, pihaknya menambah jumlah kapasitas tempat tidur menjadi 7.394 dari 5.994 akibat tingginya penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz

Bahkan pada akhir Juni 2021 lalu, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mencatat rekor bed occupancy rate (BOR) tertinggi, setidaknya sejak setahun terakhir. Pada tanggal tersebut, Wisma Atlet mencatatkan BOR 90,79%. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut (K) Muhammad Arifin mengatakan tidak akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan selama masa Lebaran 2021, hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 dari masyarakat yang tetap melakukan mudik meski adanya larangan pemerintah sama seperti periode tahun lalu. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Dahsyatnya hantaman gelombang kedua COVID-19 membuat tenaga medis kewalahan. Bahkan banyak nakes yang berguguran ikut terpapar virus Corona. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sejumlah tenaga pikul beristirahat setelah memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

Dilansir dari Beritasatu.com, Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Dokter Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Mahesa Paranadipa Maikel mengatakan, berdasarkan data per 27 Juli 2021, total ada 598 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Sejumlah kendaraan ambulans dan bus sekolah yang membawa pasien COVID-19 antre untuk masuk kawasan Rumah Sakit Darurat  COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (10/6).

Selain itu ada ribuan ambulans yang setiap harinya wari-wari di jalanan menuju rumah sakit yang masih tersedia. Pradita Utama/detikcom

Sejumlah tenaga pikul beristirahat setelah memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

Petugas pemakaman COVID-19 juga tak henti menggali makam saat Corona menggila. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kematian akibat COVID-19 pada Rabu (7/7) kemarin menyentuh 1.040 orang. Di TPU Rorotan Jakarta, sejumlah keluarga korban menangis saat hadiri pemakaman.

Lahan pemakaman COVID-19 di berbagai wilayah bahkan makin sempit dan nyaris penuh. AP Photo/Tatan Syuflana

Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021). Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu (4/7/2021) mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Seperti yang terjadi di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Puluhan ribu jenazah telah dimakamkan disini. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tempat pemakaman jenazah Covid-19 di Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan sudah mencapai 219 makam, Rabu (24/2). Sampai hari ini sudah ada 10 jenazah yang dimakamkan dengan menggunakan standar protokol kesehatan

Begitu pula yang terjadi di TPU Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan. Dedy Istanto/detikcom

Melonjaknya kasus COVID-19 di Jakarta membuat kebutuhan akan permintaan oksigen juga ikut naik. Antrean disalah satu gerai isi ulang Oksigen medis pun sampai mengular.

Melonjaknya kasus COVID-19 pada saat itu membuat kebutuhan akan permintaan oksigen juga ikut naik. Antrean disalah satu gerai isi ulang Oksigen medis pun sampai mengular. Siti Fatimah/detikcom

Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Berita Terkait