Jakarta - Gelombang kedua kasus COVID-19 di Indonesia bak mimpi buruk. Jutaan orang dilaporkan positif terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu di antaranya meninggal dunia.
Year in Review 2021
Kilas Balik Gelombang Kedua COVID-19 di RI Bak Mimpi Buruk
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut banyak kerugian yang dialami Indonesia selama gelombang kedua COVID-19 yang terjadi pada pertengahan tahun 2021. Wiku mengatakan gelombang kedua COVID-19 berdampak sangat signifikan, karena banyak orang yang meninggal dunia, kemudian produktivitas masyarakat menjadi berkurang, dan kestabilan ekonomi negara juga terganggu. Pradita Utama/detikcom
Selama lonjakan kasus kedua terdapat total 2,5 juta orang positif terinfeksi COVID-19 dan 94.000 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Angka positivity rate mingguan tertinggi berada pada angka 30,72 persen, yaitu enam kali lipat dari standar yang ditetapkan oleh WHO. Agung Pambudhy/detikcom
Masih hangat di ingatan bagaimana parahnya dampak gelombang kedua COVID-19 yang memuncak pada bulan Juni-Juli 2021 lalu. Hampir seluruh UGD dan ruang isolasi rumah sakit terisi penuh pasien COVID-19. Bahkan pasien terpaksa menunggu di lorong IGD lantaran masuk dalam daftar tunggu untuk dipindahkan ke ruang isolasi. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Bahkan pada akhir Juni 2021 lalu, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mencatat rekor bed occupancy rate (BOR) tertinggi, setidaknya sejak setahun terakhir. Pada tanggal tersebut, Wisma Atlet mencatatkan BOR 90,79%. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Dahsyatnya hantaman gelombang kedua COVID-19 membuat tenaga medis kewalahan. Bahkan banyak nakes yang berguguran ikut terpapar virus Corona. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Dilansir dari Beritasatu.com, Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Dokter Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Mahesa Paranadipa Maikel mengatakan, berdasarkan data per 27 Juli 2021, total ada 598 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Selain itu ada ribuan ambulans yang setiap harinya wari-wari di jalanan menuju rumah sakit yang masih tersedia. Pradita Utama/detikcom
Petugas pemakaman COVID-19 juga tak henti menggali makam saat Corona menggila. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Lahan pemakaman COVID-19 di berbagai wilayah bahkan makin sempit dan nyaris penuh. AP Photo/Tatan Syuflana
Seperti yang terjadi di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Puluhan ribu jenazah telah dimakamkan disini. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Begitu pula yang terjadi di TPU Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan. Dedy Istanto/detikcom
Melonjaknya kasus COVID-19 pada saat itu membuat kebutuhan akan permintaan oksigen juga ikut naik. Antrean disalah satu gerai isi ulang Oksigen medis pun sampai mengular. Siti Fatimah/detikcom











































