Bandung - Tia (39) adalah penyintas HIV-AIDS yang sudah berjalan 4 tahun. Ia tertular dari suaminya yang mantan pemakai narkoba dan telah meninggal dunia. Ini potretnya.
Foto Health
Semangat Ibu Rumah Tangga Kala Hidup Berdampingan dengan HIV-AIDS
Meski terpapar virus mematikan, Ia masih merasa beruntung karena kedua anaknya negatif HIV-AIDS. Itulah yang menjadi sumber semangat Tia untuk hidup dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Awalnya Tia mengaku syok dan kaget saat tahu dirinya positif HIV-AIDS usai sang suaminya meninggal akibat virus yang sama. Tapi semua hal itu ia sikapi dengan bijak meski berat.
Kedua anaknya yang kini usianya telah menginjak usia 8 dan 18 tahun itu pun hidup normal dan negatif dari virus mematikan itu. Demi anak-anak, Tia harus tetap semangat dan harus bisa menerima kenyataan hidup yang pahit.
Setelah mengetahui statunya terpapar HIV, Tak butuh waktu lama, ia pun langsung melakuan pengobatan dan hingga kini masih rutin mengkonsumsi obat ARV. Statusnya wanita asal Bandung ini pun sudah Open, dengan kata lain sudah diketahui keluarga dan kerabat dan saudaranya. Memang tak mudah untuk mengakui semua itu, apalagi stigma negatif masih akan selalu menghantuinya.
Berdasarkan pengalamannya, ia pun berbagi cerita dengan detikHealth khususnya pada penyintas HIV. Yang paling utama adalah dukungan dari keluarga dan orang-orang yang ada disekelilingnya, termasuk rekan dan kerabat.
Tia juga mengaku dan berpesan pada orang-orang diluar sana yang tak terpapar HIV-AIDS. “Jangan jauhi orangnya atau penyintasnya, tapi jauhi virusnya atau kebiasaan yang dapat menularkan virus tersebut,” tegasnya.
Ibu dua anak ini selalu optimis jika dirinya bisa hidup berdampingan dengan virus HIV. Dari semangatnya itulah, Tia kini bisa menjadi salah satu pendamping di Female+ salah satu LSM yang konsen dalam penanggulangan HIV-AIDS di Kota Bandung.
Sebagai informasi, angka positif HIV-AIDS di kota Bandung meningkat. Sebanyak 414 mahasiswa ber-KTP Kota Bandung dinyatakan positif terinfeksi HIV-AIDS. Data itu dihimpun dari Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) Kota Bandung hingga Desember 2021.
Dari data akumulasi yang didapat itulah terkuak, hingga Desember 2021 ada total 12.358 pengidap HIV-AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung. Adapun dominasi yang terpapar HIV-AIDS berusia produktif pada rentang 20-29 tahun sekitar 44,84 persen.
Sebagai penyintas HIV-AIDS, Tia berpesan kepada semua orang dan masyarakat khususnya anak muda, Jauhi narkoba dan pergaulan bebas, itulah satu-satunya jalan untuk menghindari virus HIV-AIDS.











































