Cianjur - Korban gempa terus berdatangan ke RSUD Sayang, Cianjur. Tenaga kesehatan berjuang merawat korban di tengah kondisi rumah sakit yang rusak terdampak gempa.
Foto Health
Perjuangan Nakes Rawat Korban Gempa Cianjur di Rumah Sakit yang Rusak
Sejumlah tenaga kesehatan merawat korban gempa di kawasan RSUD Sayang Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Saat ini korban gempa Cianjur masih terus bertambah dan berdatangan ke RSUD Sayang Cianjur.
Sejumlah tenaga kesehatan memberikan perawatan kepada korban gempa yang berada di RSUD Sayang.
RSUD Sayang Cianjur pun tak luput dari guncangan gempa, akibatnya sejumlah sudut rumah sakit rusak.
Kondisi rumah sakit yang terdampak gempa. Dinding retak dan atap pun hancur.
Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas mengungkapkan sebanyak 162 orang tewas akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 326 warga turut dilaporkan luka-luka. Namun pada Selasa (22/11) jam 09.55 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan data baru jumlah korban meninggal sebanyak 103 orang. Sebanyak 31 orang di antaranya dilaporkan hilang. Perbedaan data dalam kasus bencana alam menjadi hal yang lumrah terjadi.
Salah satu sudut rumah sakit yang rusak terdampak gempa M 5,6 yang menggungcang Cianjur pada Senin (21/11) kemarin.
Ikatan Dokter Indonesia mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugas di wilayah Cianjur untuk turun menangani para korban gempa.
Ketua IDI cabang Cianjur, dr Ronny Hadyanto dalam keterangannya, mengatakan ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa.
IDI Cianjur juga berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten dan masih banyak lagi untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jl. siti Zaenab.











































