Jakarta - Kasus kematian akibat COVID-19 di China belakangan meningkat. Hal ini membuat para pekerja di sejumlah rumah duka kewalahan.
Foto Health
6 Potret Rumah Duka dan Krematorium di China saat Kasus COVID-19 Membludak

Kasus COVID-19 termasuk kasus kematian di China belakangan ini meningkat dan sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini membuat rumah duka dan krematorium di China kewalahan dalam menangani jenazah COVID-19. (Foto: AP/Ng Han Guan)
Para pekerja di sejumlah rumah duka bekerja lebih sibuk dibandingkan biasanya. Mereka juga menggunakan baju hazmat lengkap untuk melindungi diri dari paparan virus Corona. (Foto: AP/Ng Han Guan).
Keluarga yang mengantar jenazah pasien COVID-19 juga mulai memadati krematorium. Ada juga yang turut membantu mengangkut jenazah pasien. (Foto: AP/Ng Han Guan).
Peti mati yang berisi jenazah pasien COVID-19 juga terlihat dilapisi plastik. Bahkan seorang staf melaporkan jenazah pasien COVID-19 disimpan selama tiga hari, sebelum bisa dikremasi. (Foto: AP/Ng Han Guan).
Adapun kasus COVID-19 di China meningkat disebut imbas dari Omicron BF.7, subvarian yang bisa menularkan dari satu orang ke 10 hingga 18 orang lainnya. Omicron BF.7 merupakan kependekan dari BA.5.2.1.7, turunan dari subvarian Omicron BA.5 (Foto: AP/Ng Han Guan)
Laporan dari China menunjukkan BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian Omicron di negara tersebut, lebih cepat menular daripada varian lain, memiliki masa inkubasi lebih pendek, dan dengan kemampuan lebih besar untuk menginfeksi orang yang pernah terinfeksi COVID19 sebelumnya. (Foto: AP/Ng Han Guan).