Jakarta - Pasca 'Zero-COVID' diberlakukan, lonjakan kasus di China semakin parah. Lantas, bagaimana suasana Natal di sana?
Potret Warga China Rayakan Natal di Tengah Badai COVID-19

Natal di China tahun ini berbeda dari tiga tahun sebelumnya. Hal ini lantaran China melonggarkan aturan pembatasan atau 'Zero-COVID'. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Ditiadakannya 'Zero-COVID', membuat masyarakat berdampingan dengan COVID-19. Sebagian besar dari mereka memang mengaku jenuh dengan pembatasan COVID-19 tersebut. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Sayangnya, lonjakan kasus COVID-19 juga dilaporkan seiring dengan pelonggaran. Muncul dugaan, amukan COVID-19 terjadi di China lantaran antibodi masyarakat tidak kuat. Baik dari infeksi alamiah maupun vaksinasi. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Dikutip dari South China Morning Post, warga di sana tetap merayakan Natal dengan antusias. Terlihat banyak restoran dan tempat-tempat yang menyediakan nuansa Natal. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Namun, perayaan Natal dengan prokes yang longgar dikhawatirkan semakin meningkatkan lonjakan kasus COVID-19 di Negara Tirai Bambu tersebut. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Sementara itu, pemerintah Shanghai memperingatkan agar warganya untuk tetap di rumah demi berjaga-jaga. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)