Jakarta - Di penghujung tahun 2022, RSDC Wisma Atlet Kemayoran dikabarkan akan tutup pada 31 Desember. Begini perjuangan nakes menangani pasien COVID-19 di Wisma Atlet.
Year In Review 2022
Kilas Balik Perjuangan Nakes Tangani Pasien COVID Wisma Atlet yang Tutup 2022

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi salah satu tempat yang sempat ramai sejak meningkatnya virus COVID-19 di Indonesia pada 2020 lalu. Tempat ini dikabarkan akan segera tutup di penghujung tahun 2022. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Banyak tenaga kesehatan yang ditugaskan atau menjadi relawan untuk menangani para pasien COVID-19. Mereka rela untuk tidak pulang dalam waktu yang cukup lama sejak melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia pada 2020 lalu demi menjalankan tugasnya itu. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Pada 31 Desember 2022 RSDC Wisma Atlet Kemayoran dikabarkan akan ditutup. Penutupan ini tertuang dalam surat nomor B.404.N/KA BNPB/PD.01.02/11/202 yang diteken oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Penutupan operasional ini disebut terjadi setelah melihat adanya penurunan kasus COVID-19 di Indonesia dan jumlah keterisian kamar di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengalami pengurangan yang signifikan sampai akhir November 2022. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Kebanyakan pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet merupakan pasien komorbid dengan rata-rata dirawat dengan 4-5 hari. (Foto: Pradita Utama)
Meski begitu, Letjen TNI Suharyanto menyebut penutupan ini tidak secara total untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19. "Tetapi masih disisakan 1 Tower (Tower 6) untuk antisipasi perkembangan ke depan," tutur Suharyanto. (Foto: Pradita Utama)
Tak hanya itu, koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran dr Mintoro Sumego juga menyebut pihak RSDC Wisma Atlet tetap menyiagakan 227 relawan yang terdiri dari 171 tenaga medis dan 56 tenaga non-medis. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien ke depannya. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kesiapan rumah sakit di Indonesia masih sangat siap untuk menerima pasien COVID-19 ke depannya sehingga tidak perlu khawatir jika terpapar COVID-19 dan membutuhkan perawatan intensif. (Foto: Agung Pambudhy)