Jakarta - Kemacetan Jakarta kian padat usai PPKM dicabut. Hal ini dapat menyebabkan memicu traffic stress syndrome (TSS) hingga risiko serangan jantung. Nggak percaya?
Foto Health
Waspada Traffic Stress Syndrome-Serangan Jantung Gegara Macet Jakarta

Sejumlah pekerja beraktivitas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Pascapemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), DKI Jakarta terus mengalami kemacetan. Kemacetan baru-baru ini disebut-sebut lebih parah daripada 2019, setahun sebelum pandemi melanda di RI.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menyebutkan penyebab utama kemacetan yaitu penambahan jumlah kendaraan dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan panjang jalan di Ibukota.
Menurut Psikolog Rosdiana Setyaningrum kemacetan menyebabkan stres yang menumpuk dan memicu traffic stress syndrome (TSS).
Rosdiana menyebutkan kejala yang bisa timbul imbas stress syndrome yakni, sakit kepala, hilang fokus, mudah marah hingga tangan berkeringat. Â
Rosdiana menganjurkan untuk melakukan hal-hal yang bisa sedikit menenangkan agar stres tidak menyerang ketika macet.
Kegiatan yang bisa dilakukan seperti mendengarkan lagu, menggunakan wewangian mobil yang bisa menenangkan, atau mengobrol dengan teman.
Setelah sampai tempat tujuan disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu. Sebelum beraktivitas disarankan untuk menarik napas dalam-dalam, minum air putih, dan baru melakukan aktivitas.
Tak hanya stress syndrome, macet juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Hal ini diteliti dalam sebuah studi yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan ke-71 College of Cardiology. Studi tersebut menganalisis tingkat serangan jantung di antara hampir 16.000 pasien di New Jersey yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung pada tahun 2018.
Hasil keseluruhan menemukan bahwa 5 persen pasien yang dirawat inap karena serangan jantung disebabkan adanya kebisingan yang tinggi di lingkungan seperti kemacetan transportasi. Tingkat serangan jantungnya bisa mencapai 72 persen.