Haiti - Krisis pangan yang parah terjadi di Haiti seiring meningkatnya kekerasan geng bersenjata. Imbasnya, jutaan bayi dan balita mengalami malnutrisi.
Foto Health
Kasihan, Krisis Pangan di Haiti Bikin Anak-anak Malnutrisi
Lorena Jean Denise memberi makan putranya yang berusia 19 bulan, David, di Centre Hospitalier de Fontaine, Cite Soleil, Port-au-Prince, Haiti.
David merupakan salah satu dari beberapa bayi dan balita kurang gizi yang dirawat di Centre Hospitalier de Fontaine.
Di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata di Haiti, setidaknya terdapat 2,6 juta anak diperkirakan akan membutuhkan bantuan penyelamatan segera pada 2023.
Program Pangan Dunia (WFP) mengajukan permohonan kepada donor internasional agar membantu rakyat di Haiti menghindari kelaparan.
Badan Pangan PBB tersebut mengatakan hampir setengah dari populasi menghadapi kelaparan akut, dan malnutrisi meningkat karena ketidakamanan, kekerasan, dan masalah ekonomi yang semakin parah.
Menurut WFP, kelaparan mencapai rekor tertinggi di Haiti, dengan hampir 5 juta orang atau satu dari dua orang di sana menghadapi rawan pangan yang akut. Jumlah ini lebih banyak dari krisis kelaparan besar lain, termasuk di Somalia atau Afghanistan.
Di lingkungan termiskin di Port-au-Prince - pusat kekerasan di Haiti - orang-orang hidup dalam wilayah kekuasaan geng-geng bersenjata. Geng-geng ini berjuang untuk menguasai, membatasi pergerakan, dan membatasi akses ke layanan pangan, air, dan sanitasi.











































