Jakarta - Polusi udara di Jakarta berdampak pada kesehatan warga. Jumlah pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA pun meningkat.
Foto Health
Pasien ISPA Meningkat Gegara Polusi Udara Jakarta
Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk pilek dan ISPA di Poli Batuk dan ISPA di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/8/2023).
Menurut keterangan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Cilincing jumlah pasien dengan gejala batuk pilek dan ISPA meningkat sejak 3 minggu terakhir.
Rata-rata penderita infeksi saluran pernapasan akut didominasi oleh anak-anak.
Hal itu disebabkan oleh semakin memburukknya polusi di Jakarta.
Kebanyakan pasien yang datang ke poli batuk dan ISPA ini mengeluhkan sakit batuk yang tak kunjung sembuh.
Selain itu beberapa pasien lansia juga mengeluhkan sesak nafas.
Seorang ibu menunjukan foto rontgen anaknya yang terkepa ISPA.
Perlu diketahui sudah satu bulan ini kualitas udara di Jabodetabek memburuk, sehingga meningkatkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kesulitan bernapas bagi penderita asma, dan sebagainya.
Ciri-ciri gejala ISPA biasanya meliputi batuk dan bersin dengan hidung tersumbat, pilek, demam dan sakit kepala, nyeri tenggorokan, napas yang mengi atau sesak napas, pembesaran kelenjar getah bening.
Menurut Dokter spesialis paru dr Nuryunita Nainggolan, SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menjelaskan, sebagian besar polusi udara di Indonesia umumnya dipicu oleh kendaran bermotor. Di samping itu, polutan udara juga disumbang oleh aktivitas industri dan domestik.











































