Palestina - Sekitar 71 persen penduduk Gaza mengalami kelaparan ekstrem imbas serangan tiada henti Israel. Israel pun dituduh menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Foto Health
Miris, 71 Persen Warga Gaza Alami Kelaparan Akut
Warga Palestina berebut untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Rabu (20/12/2023).
Sekitar 71 persen penduduk Gaza mengalami kelaparan ekstrem lantaran terus menderita akibat serangan tiada henti Israel, kata sebuah penelitian yang dirilis kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor pada Rabu (21/12/2023).
Berdasarkan temuan yang melibatkan sampel 1.200 orang di Gaza itu, 98 persen responden mengaku mengonsumsi makanan yang tidak layak.
Menurut temuan ini, 64 persen responden mengaku mengonsumsi rumput, buah, makanan mentah dan bahan-bahan kadaluarsa untuk menghilangkan rasa lapar.
Penelitian itu juga menyebutkan jatah air di Gaza, termasuk air minum, mandi dan air bersih, berkurang menjadi 1,5 liter per orang setiap hari.
Perang menyebabkan kehancuran di Gaza di mana separuh persediaan rumah di wilayah pesisir rusak atau hancur dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kondisi krisis makanan dan air bersih.
Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza. Organisasi non-profit internasional itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, 18 Desember 2023, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/12/2023), bahwa Israel sengaja merampas akses warga Palestina terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lain.
Penggunaan rasa lapar terhadap penduduk sipil adalah kejahatan perang, kata HRW, dan menyerukan para pemimpin dunia bertindak. Keterangan LSM itu juga mengutip pernyataan dari para pejabat Israel, wawancara dengan para penyintas, dan laporan dari organisasi bantuan kemanusiaan.











































