Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Jakarta - Petugas kesehatan Brasil menyisir permukiman padat di Rio de Janeiro untuk membunuh nyamuk demi memerangi epidemi demam berdarah.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Seorang petugas kesehatan Brasil menyingkirkan sejumlah barang yang menjadi sarang bertelur nyamuk di permukiman padat di Rio de Janeiro untuk mencegah epidemi demam berdarah.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Hal ini merupakan bagian dari upaya nasional negara tersebut untuk mengurangi lonjakan DBD.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Dilansir AP, seorang pejabat Kemenkes Brasil, Ethel Maciel mengatakan, terjadi lonjakan kasus DBD pada Januari 2024 ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Bahkan, sepanjang awal tahun ini Brasil mencatat 512 ribu kasus secara nasional. Ini menjadi empat kali lebih banyak lonjakan kasus pada tahun sebelumnya.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Terdapat 425 kematian yang diselidiki karena DBD di 2024 ini dengan 75 kasus terkonfirmasi.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — DBD merupakan infeksi virus yang ditularkan ke mausia lewat gigitan nyamuk. Curah hujan tinggi di Rio semakin mempercepat penetasan telur dan larva nyamuk.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Sebelumnya, pada September 2024 lalu Kemenkes Brasil mengeluarkan peringatan dini epidemi DBD.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil — Kemenkes juga mengemukakan skenario terburuk bahwa Brasil diperkirakan memiliki 4,2 kasus tahun ini. Hasil itu naik berkali lipat pada 2023 dengan 1,6 juta kasus.

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

Kerja Keras Memerangi Epidemi DBD di Brasil

fotodetikcom dbd demam berdarah brasil rio de janeiro

Pemerintah Bakal Revisi KBLI, Ini Alasannya

detikFinance

Pemerintah Bakal Revisi KBLI, Ini Alasannya

Anies: Banyak Orang ke Tempat Bencana Bukan Tingkatkan Kepercayaan, tapi...

detikNews

Anies: Banyak Orang ke Tempat Bencana Bukan Tingkatkan Kepercayaan, tapi...

Momen Rara Resmikan Lamaran dengan Aladull Tepat di Hari Ulang Tahun

detikHot

Momen Rara Resmikan Lamaran dengan Aladull Tepat di Hari Ulang Tahun

Warga Australia Makin Jarang ke Dokter, Tunda Berobat karena Alasan Biaya

detikHealth

Warga Australia Makin Jarang ke Dokter, Tunda Berobat karena Alasan Biaya

Teknologi GIS Makin Canggih, Bisa Prediksi Risiko Sampai Pantau Perizinan Real-Time

detikInet

Teknologi GIS Makin Canggih, Bisa Prediksi Risiko Sampai Pantau Perizinan Real-Time

Hasil F1 GP Abu Dhabi 2025: Lando Norris Juara Dunia!

detikSport

Hasil F1 GP Abu Dhabi 2025: Lando Norris Juara Dunia!

PB XIV Purbaya Lantik Penasihat Raja dan Staf Khusus Raja Keraton Solo

detikTravel

PB XIV Purbaya Lantik Penasihat Raja dan Staf Khusus Raja Keraton Solo

Cagliari Vs Roma: 10 Pemain I Lupi Kalah 0-1

Sepakbola

Cagliari Vs Roma: 10 Pemain I Lupi Kalah 0-1