Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya

Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya

Ari Saputra - detikHealth
Jumat, 26 Apr 2024 10:39 WIB

Jakarta - Papua diprediksi bisa berhasil bebas dari malaria di 2030. Ada strategi baru yang dinilai terbukti ampuh menekan kasus malaria.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame bicara kasus penyakit malaria di Papua. Hal itu disampaikan dalam Rakernaskes 2024.
Ada lebih dari 500 ribu kasus malaria yang dilaporkan di Papua pada 2023, prevalensi kasusnya bahkan terus meningkat mencapai 92 persen. Pada periode tersebut, menjadi yang tertinggi di Indonesia. Dalam sesi sharing di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2024, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame menyebut pihaknya sudah melakukan segala cara dalam pemberantasan kasus malaria, mulai dari pencegahan pemakaian kelambu, pengobatan intensif, sampai perbaikan sanitasi. "Kita rasanya stres, seperti tidak punya strategi lagi, harus kerja keras terus melihat apa yang cocok untuk menghabiskan malaria di bumi Papua," tutur dr Robby dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional Kemenkes RI 2024 di ICE BSD Kabupaten Tangerang, Kamis (25/4/2024). Foto: Ari Saputra
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame bicara kasus penyakit malaria di Papua. Hal itu disampaikan dalam Rakernaskes 2024.
Setelah perjalanan panjang, siasat baru Papua yang dinilai cukup berhasil menekan kasus malaria bahkan lebih dari 50 persen adalah minum obat massal malaria (MOMAL). Terbukti, dari dua wilayah yang menjadi percontohan awal gerakan MOMAL yakni di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom mencatat penurunan drastis kasus malaria. "Hasilnya sangat menakjubkan sekali, luar biasa. Penurunan kasusnya lebih dari 50 persen, di atas 50 persen hampir di semua wilayah Papua tersebut," tandasnya sambil menunjukkan grafik positivity rate yang sudah jauh lebih rendah. Foto: Ari Saputra
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame bicara kasus penyakit malaria di Papua. Hal itu disampaikan dalam Rakernaskes 2024.
dr Robby mengaku optimistis wilayah Papua bisa 'bebas' malaria di 2030 berkat MOMAL. Pasalnya, kasus malaria juga berdampak pada kondisi stunting di sana. Ibu hamil yang terpapar malaria berisiko mengalami anemia hingga akhirnya memiliki anak dengan berat badan rendah. Foto: Ari Saputra
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Robby Kayame
"Ibu-ibu yang di Papua itu kan daerah endemisnya tinggi, kena infeksi malaria berulang-ulang, kena malaria, sembuh, kena lagi, pada waktu melahirkan itu kan terjadi berat badan lahir rendah, stunting. Meskipun ikan banyak, protein banyak, tapi karena ada malaria, malaria penyebab stunting tinggi, makanya kalau malaria turun, otomatis stunting turun," pungkasnya. Foto: Ari Saputra
Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya
Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya
Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya
Papua Optimistis Bebas Malaria di 2030, Ini Strateginya
Berita Terkait