Jakarta - Polusi udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota Lahore, Pakistan, telah memaksa pihak berwenang untuk menutup semua sekolah dasar selama seminggu.
Foto Health
Penampakan Pakistan Diselimuti Polusi Super Tebal, Sekolah Ditutup-Pekerja WFH
Polusi udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota Lahore, Pakistan, telah memaksa pihak berwenang untuk menutup semua sekolah dasar selama seminggu. Mulai hari Senin, 50 persen pekerja kantoran juga akan bekerja dari rumah, sebagai bagian dari program rencana ‘karantina wilayah hijau’. Foto: AP/K.M. Chaudary
Pemerintah juga menerapkan langkah lain, termasuk pelarangan becak bertenaga mesin dan pedagang yang memanggang tanpa filter. "Kabut asap ini sangat berbahaya bagi anak-anak, masker harus diwajibkan di sekolah," kata Menteri Senior Punjab Marriyum Aurangzeb, dikutip BBC. Foto: AP/K.M. Chaudary
Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan, menduduki puncak daftar kota dengan udara tercemar di dunia untuk kedua kalinya pada hari Minggu (3/11/2024). Indeks kualitas udara, yang mengukur berbagai polutan, melampaui angka 1.000 pada hari Sabtu. Jauh di atas patokan 300 yang dianggap berbahaya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut data dari IQAir. Foto: AP/K.M. Chaudary
Tingkat partikel halus di udara, yang paling merusak kesehatan, juga melonjak hingga ke tingkat berbahaya. Raja Jehangir Anwar, pejabat senior lingkungan hidup, mengatakan "masalah terbesar" yang menyebabkan kabut asap adalah praktik pembakaran limbah tanaman, yang dikenal sebagai tunggul, di perbatasan India. Foto: AP/K.M. Chaudary
Aurangzeb mengatakan asap tersebut dibawa oleh angin kencang ke Pakistan. "Hal ini tidak dapat diselesaikan tanpa perundingan dengan India," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan memulai perundingan tersebut melalui kementerian luar negeri. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu. Foto: AP/K.M. Chaudary











































