Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki

Foto Health

Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki

REUTERS/Ramadan Abed - detikHealth
Kamis, 16 Jan 2025 21:00 WIB

Gaza - Dokter Palestina Khaled al-Saedni bekerja di departemen pediatrik rumah sakit Al-Aqsa Martyrs di Kota Gaza. Ia tetap merawat pasien meski kehilangan satu kaki.

Palestinian doctor Khaled al-Saedni, whose leg was amputated after being wounded in an Israeli strike, walks with an artificial limb to check on patients and injured people at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, January 8, 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Dokter Palestina Khaled al-Saedni bekerja di departemen pediatrik rumah sakit Al-Aqsa Martyrs di Kota Gaza. Dokter tersebut, yang telah bekerja di rumah sakit tersebut selama lebih dari 23 tahun, kehilangan salah satu kakinya tahun lalu setelah mengalami cedera.

Palestinian doctor Khaled al-Saedni, whose leg was amputated after being wounded in an Israeli strike, walks with an artificial limb to check on patients and injured people at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, January 8, 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Ia mengatakan bahwa ia terluka oleh pecahan peluru di kamp pengungsi Al-Bureij pada bulan-bulan pertama perang di Gaza. Karena komplikasi akibat diabetes yang dideritanya, pria berusia 50 tahun itu menjelaskan, kakinya diamputasi.  

Palestinian doctor Khaled al-Saedni, whose leg was amputated after being wounded in an Israeli strike, walks with an artificial limb to check on patients and injured people at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, January 8, 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Namun meskipun harus bergantung pada alat bantu mobilitas, dokter pediatrik tersebut mengatakan bahwa ia kembali bekerja dengan anak-anak "pada kesempatan pertama" yang dimilikinya setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan menjalani operasi dan menerima perawatan.  

Palestinian doctor Khaled al-Saedni, whose leg was amputated after being wounded in an Israeli strike, walks with an artificial limb to check on patients and injured people at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, January 8, 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Israel memulai serangan udara dan daratnya di Gaza setelah pejuang yang dipimpin Hamas menyerang komunitas Israel pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan membawa lebih dari 250 sandera kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.  

Palestinian doctor Khaled al-Saedni, whose leg was amputated after being wounded in an Israeli strike, walks with an artificial limb to check on patients and injured people at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, January 8, 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Sejak itu, operasi Israel telah menewaskan lebih dari 46.500 warga Palestina dan melukai lebih dari 100.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza. Operasi tersebut telah mengungsikan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk dan menghancurkan sebagian besar daerah kantong pantai tersebut.  

Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki
Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki
Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki
Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki
Dedikasi Dokter Palestina, Rawat Pasien Meski Kehilangan Satu Kaki
Berita Terkait