Resmi Dibuka, Hospital Expo Ke-35 Pamerkan Alkes Dalam-Luar Negeri

Resmi Dibuka, Hospital Expo Ke-35 Pamerkan Alkes Dalam-Luar Negeri

Muhammad Lugas Pribady - detikHealth
Rabu, 18 Okt 2023 15:38 WIB
Resmi Dibuka, Hospital Expo Ke-35 Pamerkan Alkes Dalam-Luar Negeri
Foto: detikcom/Muhammad Lugas Pribady
Jakarta -

Hospital Expo yang ke-35 resmi dibuka di Jakarta Convention Center dan akan berlangsung dari 18 Oktober hingga 21 Oktober 2023. Hospital Expo 2023 bisa menjadi pusat pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit di tingkat Asia Tenggara hingga menjadi ajang edukasi kesehatan.

Dalam acara ini PT. Okta Sejahtera Insani selaku penyelenggara Hospital Expo bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang berlokasi dan waktu yang sama menyelenggarakan Seminar Nasional ke-19 dan Seminar Tahunan Patient Safety ke-17.

Direktur Operasional & SDM PT. Okta Sejahtera Insani dr. Tony S. Natakarman menjelaskan dalam acara ini tidak hanya ada pameran tentang alat-alat kesehatan saja, tetapi juga akan dilaksanakan seminar-seminar tentang sektor kedokteran dan kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara ini bekerja sama dengan PERSI. Bersamaan dengan Hospital Expo ini juga diselenggarakan Seminar Nasional ke-19 dan Seminar Patient Safety ke-17. Jadi kegiatan dari PERSI ini berbarengan dengan Hospital Expo yang ke-35," ungkapnya di sela-sela pameran berlangsung.

Jumlah peserta dalam Hospital Expo mencapai 569 perusahaan yang terdiri dari 60% perusahaan nasional dan 40% dari perusahaan asing. Perusahaan dari negara lain yang ikut serta di antaranya, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia, Austria, Belgia, dan Rusia. Alat-alat kesehatan yang dipamerkan pada helatan ini meliputi perangkat diagnosa, baju seragam, alat tindakan gawat darurat, mesin laundry, tempat tidur perawatan sampai piranti teknologi informasi.

ADVERTISEMENT
Hospital ExpoFoto: detikcom/Muhammad Lugas Pribady

Tony juga menambahkan dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan perusahaan-perusahaan lokal dalam pembuatan alat-alat kesehatan dan dapat berkontribusi untuk perekonomian daerah lebih luasnya nasional.

"Kita harapkan dengan adanya kegiatan ini akan dapat meningkatkan perusahaan-perusahaan lokal dalam peningkatan pembuatan alat-alat kesehatan lokal tentunya. Di samping itu, kita berharap acara ini mempunyai kontribusi untuk perekonomian daerah dan perekonomian nasional. Di mana acara ini akan menimbulkan multiplier effect, banyak orang yang berkecimpung di dunia ini, kita mendatangkan peserta dari luar negeri untuk juga membelanjakan uangnya di acara ini dan selain itu bisa berwisata di sekitar sini," tambahnya.

Dalam acara ini juga turut hadir Menteri Koordinasi Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada acara pembukaan Seminar Nasional ke-19 PERSI. Pada sesi pembukaan seminar, kedua menteri tersebut sepakat di depan para pengelola rumah sakit bahwa pemerataan kesehatan di Indonesia harus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Muhadjir mengatakan pemenuhan kesehatan merupakan suatu isu global terlebih di negara berkembang seperti Indonesia ini. Isu ini masih terdapat banyak kendala dalam penyediaan pelayanan kesehatan.

"Upaya pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan adalah merupakan suatu isu global, terlebih di negara berkembang, isu tersebut masih banyak kendala yang akhirnya berdampak pada penyediaan pelayanan kesehatan. Kesehatan itu menduduki urutan prioritas ke-3 setelah tidak ada kemiskinan dan tidak ada kelaparan. Artinya pelayanan kesehatan yang baik sehingga yang dilayani kesehatannya juga bagus dan tentu saja sejahtera," sebutnya Muhadjir.

Budi juga menuturkan hal yang sama diserukan oleh Menko PMK, bahwasannya Kementerian Kesehatan melalui perintahnya akan senantiasa memberikan peningkatan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia sesuai dengan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Prioritas kebijakan kita adalah ke 270 juta masyarakat Indonesia. Jadi kalau nanti misalnya ada dikotomi atau ada perbedaan antara, misalnya 3200 rumah sakit dengan 270 juta, ya kita akan memilih ke 270 juta. Kemudian kalau nanti ada perbedaan dikotomi antara 160 ribu dokter atau 92 Fakultas Kedokteran dengan 270 juta masyarakat Indonesia, kita akan memilih kebijakannya ke yang 270 juta masyarakat Indonesia. Karena balik lagi, itu kembali lagi ke sila nomor 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Di acara Hospital Expo juga tidak hanya ada pameran alat-alat kesehatan saja, di sana juga terdapat kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta dan juga kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.




(ncm/ega)

Berita Terkait