Geraham bungsu seperti dilansir dari Mayo Clinic adalah geraham ketiga pada orang dewasa, yang pertumbuhannya dimulai pada usia belasan tahun. Pada beberapa orang tumbuh di atas usia 20 atau 30 tahun, bahkan ada yang tidak tumbuh sama sekali.
Menurut drg Roni Cahyadi dari Family Dental Care yang dihubungi DetikHealth Selasa (5/4/2010), geraham bungsu tidak menimbulkan masalah jika tumbuhnya normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah yang mungkin terjadi adalah terdesaknya gigi depan oleh geraham yang baru tumbuh. Jika tulang rahang tidak cukup besar untuk menampung gigi baru, maka susunan gigi menjadi berantakan.
Masalah lainnya adalah pemumpukan sisa makanan, mengingat geraham bungsu letaknya sering tidak terjangkau saat menyikat gigi. Jika sisa makanan menumpuk, maka bakteri mudah tumbuh dan memicu infeksi pada gusi.
Tak ada pilihan lain, jika sampai muncul masalah-masalah tersebut maka geraham bungsu harus dicabut. Kadang butuh operasi kecil, jika pencabutan biasa tidak memungkinkan. Untuk itu biasanya dilakukan foto rontgen sebelum dicabut.
Lantas perlukah dicabut apabila tumbuhnya normal, atau tumbuh tidak normal tetapi tidak menimbulkan masalah?
Ada silang pendapat di kalangan doker gigi. Beberapa berpendapat, tidak perlu dicabut selama tidak ada keluhan. Yang penting harus dipastikan kesehatan gigi dan gusi selalu terjaga. Pendapat lain mengatakan, geraham bungsu sebaiknya dicabut sebelum timbul masalah.
"Karena pada dasarnya tidak punya fungsi, maka sebaiknya dicabut sebelum jadi masalah. Tapi tetap harus diperiksa dulu untuk memastikan perlu tidaknya pencabutan," kata drg Roni.
(up/ir)











































