Tak Ingin Tulang Belakang Bungkuk? Rajin-rajinlah Berenang

Jakarta - Duduk dengan postur yang salah atau membawa tas dengan berat berlebihan adalah salah satu faktor yang menyebabkan bentuk tulang belakang bengkok dan membuat tubuh bungkuk. Jika ingin punya tulang belakang sehat, maka rajin-rajinlah berenang.

Berenang bisa jadi merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan, sehat dan santai. Berenang memberikan latihan kardiovaskular yang sangat baik, sehingga dapat memperkuat otot jantung dan meningkatkan pengiriman oksigen ke bagian tubuh yang berbeda.

Selain itu, berenang juga merupakan olahraga terbaik untuk membuat tulang belakang sehat dan postur tubuh baik. Tubuh yang sehat harus punya tulang belakang yang sehat.

"Olahraga untuk tulang belakang, swimming is still the best. Di Australia, berenang itu wajib, dari sejak kecil. Sekarang saya rasa kolam renang sudah banyak disini, penuhilah dengan anak-anak," ujar Dr Tinah Tan, B.Med, B AppSc, B Chiro Sc, FICC, chiropractor (dokter tulang belakang) anak dari CityLife Chiropractic, dalam acara Grand Opening Establishment Salonpas Chiropractic Center di Kidzania Pacific Place Mall, Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Menurut Dr Tinah, berenang terbaik untuk tulang belakang karena membuat semua anggota tubuh bergerak. Berbeda dengan olahraga lari yang hanya membuat gerak dari kaki ke pinggang.

"Tapi kalau berenang ya tangan, kaki, ankle (pergelangan kaki), semuanya bergerak," tegas Dr Tinah.

Berenang juga sangat baik dilakukan untuk anak-anak yang sering membawa tas punggung atau ransel dengan beban berlebihan. Olahraga ini akan membuat tulangnya kuat, sehingga tidak akan menyebabkan tulang bengkok (skoliosis).

"Anak-anak generasi sekarang kebanyakan tidak terfokus dengan olahraga untuk menguatkan tubuh, sehingga kalau bawa tas berat bisa jadi bungkuk. Saya lihat anak-anak Australia tasnya gede-gede, tapi mereka santai-santai saja, karena memang berenang disana wajib. Ketika tubuh dan tulangnya tidak kuat tapi diberi ransel yang besar, maka akan menyebabkan masalah pada tulang belakang. Jadi itu juga tanggung jawab orangtua dan guru," tutup Dr Tinah.





(mer/ir)