Penelitian baru mengungkapkan protein bakteri dalam debu rumah bisa memperburuk respons alergi. Temuan ini mendokumentasikan kehadiran flagellin protein dalam debu rumah memperkuat hubungan antara alergi asma dan lingkungan.
"Kebanyakan orang dengan asma memiliki asma alergi dan sebagian besar respons alerginya dari zat yang dihirup," ujar Donald Cook, PhD, peneliti National Institute of Environmental Health Sciences, seperti dikutip dari Timesofindia, Jumat (19/10/2012).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui setelah menghirup debu rumah, muncul respons flagellin yang mana menampilkan semua gejala umum dari asma alergi termasuk produksi lendir berlebih, terganggunya jalan napas dan peradangan di saluran napas.
Selain itu peneliti juga menemukan orang dengan asma memiliki tingkat antibodi melawan flagellin yang lebih tinggi di dalam darahnya ketimbang orang yang tidak memiliki asma.
Data ini menunjukkan bahwa flagellin dalam debu rumah bisa meningkatkan risiko alergi asma yang dipicu oleh alergen dalam ruangan. Hasil temuan ini telah diterbitkan secara online dalam jurnal Nature Medicine.
Diketahui serangan asma bisa dipicu oleh banyak hal seperti debu, alergi terhadap sesuatu, makanan tertentu yang dikonsumsi, perubahan cuaca, obat tertentu, polusi udara hingga stres. Untuk itu orang dengan asma harus mengetahui apa pemicunya, sehingga bisa dilakukan pencegahan.
(ver/ir)











































