Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan

Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan

- detikHealth
Selasa, 03 Jun 2014 14:30 WIB
Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Yogyakarta - Cegukan seringkali bikin bete karena mengganggu aktivitas harian. Beruntung cegukan bukanlah gangguan kesehatan atau gejala penyakit yang membahayakan. Hanya saja, di tengah masyarakat, muncul berbagai mitos tentang refleks yang satu ini.

Mitos seperti apa yang dimaksud? Berikut paparannya seperti dirangkum detikHealth, Selasa (3/6/2014).

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

1. Makan atau menelan makanan terlalu cepat

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Banyak orang yang mengalami cegukan setelah mengonsumsi sesuatu, entah itu makanan atau minuman. Hingga akhirnya banyak yang berpendapat bila cegukan dapat diakibatkan oleh cara makan.

"Secepat apa dulu? Kalau dimaksud terburu-buru saya kira tidak juga. Mungkin kalau kurang minum atau makanannya tidak mengandung banyak air ya bisa jadi (cegukan)," ungkap Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH dari departemen penyakit dalam FKUI/RSCM ketika dihubungi detikHealth.

1. Makan atau menelan makanan terlalu cepat

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Banyak orang yang mengalami cegukan setelah mengonsumsi sesuatu, entah itu makanan atau minuman. Hingga akhirnya banyak yang berpendapat bila cegukan dapat diakibatkan oleh cara makan.

"Secepat apa dulu? Kalau dimaksud terburu-buru saya kira tidak juga. Mungkin kalau kurang minum atau makanannya tidak mengandung banyak air ya bisa jadi (cegukan)," ungkap Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH dari departemen penyakit dalam FKUI/RSCM ketika dihubungi detikHealth.

2. Makanan tertentu dapat picu cegukan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
"Cegukan itu kan refleks dari otot diafragma, jadi penyebabnya sangat beragam tapi bukan berarti ada makanan atau minuman tertentu yang bisa memicunya," tandas Dr Unggul.

Sedangkan menurut spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S, ada lima macam penyebab umum dari cegukan, antara lain:

- Merokok
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Terlalu banyak udara dalam perut pasien
- Makan makanan atau minuman yang panas dan dingin misal makan mi minumnya es teh secara bergantian dan terlalu cepat
- Cemas atau rasa senang (excitement) yang berlebihan

2. Makanan tertentu dapat picu cegukan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
"Cegukan itu kan refleks dari otot diafragma, jadi penyebabnya sangat beragam tapi bukan berarti ada makanan atau minuman tertentu yang bisa memicunya," tandas Dr Unggul.

Sedangkan menurut spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S, ada lima macam penyebab umum dari cegukan, antara lain:

- Merokok
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Terlalu banyak udara dalam perut pasien
- Makan makanan atau minuman yang panas dan dingin misal makan mi minumnya es teh secara bergantian dan terlalu cepat
- Cemas atau rasa senang (excitement) yang berlebihan

3. Dikagetin bisa sembuhkan cegukan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Ada kalanya saat seseorang mengalami cegukan, mereka langsung meminta saudara, teman atau orang di sebelahnya untuk membuatnya kaget. Namun bagaimana pendapat dokter tentang metode unik untuk meredakan cegukan ini?

"Nggak ada hubungannya ya," ujar Dr Unggul sembari tertawa. Pernyataan ini juga diamini spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S. "Bisa jadi itu hanya sugesti."

Dr Unggul yang juga Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (IPHI) mengakui bila ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan cegukan. Namun itu sifatnya individual.

"Tidak ada mekanisme yang bisa menjelaskan, misal dikagetin akan menyembuhkan cegukan. Kalaupun ada metode seperti minum air hangat atau menelan sesendok gula, sifatnya tidak untuk di-'gebyak uyah' ke pasien lain, atau digunakan untuk pasien lainnya," tegasnya.

3. Dikagetin bisa sembuhkan cegukan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Ada kalanya saat seseorang mengalami cegukan, mereka langsung meminta saudara, teman atau orang di sebelahnya untuk membuatnya kaget. Namun bagaimana pendapat dokter tentang metode unik untuk meredakan cegukan ini?

"Nggak ada hubungannya ya," ujar Dr Unggul sembari tertawa. Pernyataan ini juga diamini spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S. "Bisa jadi itu hanya sugesti."

Dr Unggul yang juga Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (IPHI) mengakui bila ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan cegukan. Namun itu sifatnya individual.

"Tidak ada mekanisme yang bisa menjelaskan, misal dikagetin akan menyembuhkan cegukan. Kalaupun ada metode seperti minum air hangat atau menelan sesendok gula, sifatnya tidak untuk di-'gebyak uyah' ke pasien lain, atau digunakan untuk pasien lainnya," tegasnya.

4. Cegukan menandakan tinggi badan akan bertambah

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jangan buru-buru percaya bila ada yang mengatakan cegukan sebagai penanda tinggi badan masih akan bertambah.

"Ini jelas nggak ada hubungannya. Kalau makin tua ya makin pendek. Tapi saya nggak pernah mendengar itu," tutur Dr Unggul.

4. Cegukan menandakan tinggi badan akan bertambah

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jangan buru-buru percaya bila ada yang mengatakan cegukan sebagai penanda tinggi badan masih akan bertambah.

"Ini jelas nggak ada hubungannya. Kalau makin tua ya makin pendek. Tapi saya nggak pernah mendengar itu," tutur Dr Unggul.
Halaman 2 dari 10
Banyak orang yang mengalami cegukan setelah mengonsumsi sesuatu, entah itu makanan atau minuman. Hingga akhirnya banyak yang berpendapat bila cegukan dapat diakibatkan oleh cara makan.

"Secepat apa dulu? Kalau dimaksud terburu-buru saya kira tidak juga. Mungkin kalau kurang minum atau makanannya tidak mengandung banyak air ya bisa jadi (cegukan)," ungkap Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH dari departemen penyakit dalam FKUI/RSCM ketika dihubungi detikHealth.

Banyak orang yang mengalami cegukan setelah mengonsumsi sesuatu, entah itu makanan atau minuman. Hingga akhirnya banyak yang berpendapat bila cegukan dapat diakibatkan oleh cara makan.

"Secepat apa dulu? Kalau dimaksud terburu-buru saya kira tidak juga. Mungkin kalau kurang minum atau makanannya tidak mengandung banyak air ya bisa jadi (cegukan)," ungkap Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH dari departemen penyakit dalam FKUI/RSCM ketika dihubungi detikHealth.

"Cegukan itu kan refleks dari otot diafragma, jadi penyebabnya sangat beragam tapi bukan berarti ada makanan atau minuman tertentu yang bisa memicunya," tandas Dr Unggul.

Sedangkan menurut spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S, ada lima macam penyebab umum dari cegukan, antara lain:

- Merokok
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Terlalu banyak udara dalam perut pasien
- Makan makanan atau minuman yang panas dan dingin misal makan mi minumnya es teh secara bergantian dan terlalu cepat
- Cemas atau rasa senang (excitement) yang berlebihan

"Cegukan itu kan refleks dari otot diafragma, jadi penyebabnya sangat beragam tapi bukan berarti ada makanan atau minuman tertentu yang bisa memicunya," tandas Dr Unggul.

Sedangkan menurut spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S, ada lima macam penyebab umum dari cegukan, antara lain:

- Merokok
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Terlalu banyak udara dalam perut pasien
- Makan makanan atau minuman yang panas dan dingin misal makan mi minumnya es teh secara bergantian dan terlalu cepat
- Cemas atau rasa senang (excitement) yang berlebihan

Ada kalanya saat seseorang mengalami cegukan, mereka langsung meminta saudara, teman atau orang di sebelahnya untuk membuatnya kaget. Namun bagaimana pendapat dokter tentang metode unik untuk meredakan cegukan ini?

"Nggak ada hubungannya ya," ujar Dr Unggul sembari tertawa. Pernyataan ini juga diamini spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S. "Bisa jadi itu hanya sugesti."

Dr Unggul yang juga Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (IPHI) mengakui bila ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan cegukan. Namun itu sifatnya individual.

"Tidak ada mekanisme yang bisa menjelaskan, misal dikagetin akan menyembuhkan cegukan. Kalaupun ada metode seperti minum air hangat atau menelan sesendok gula, sifatnya tidak untuk di-'gebyak uyah' ke pasien lain, atau digunakan untuk pasien lainnya," tegasnya.

Ada kalanya saat seseorang mengalami cegukan, mereka langsung meminta saudara, teman atau orang di sebelahnya untuk membuatnya kaget. Namun bagaimana pendapat dokter tentang metode unik untuk meredakan cegukan ini?

"Nggak ada hubungannya ya," ujar Dr Unggul sembari tertawa. Pernyataan ini juga diamini spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S. "Bisa jadi itu hanya sugesti."

Dr Unggul yang juga Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (IPHI) mengakui bila ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan cegukan. Namun itu sifatnya individual.

"Tidak ada mekanisme yang bisa menjelaskan, misal dikagetin akan menyembuhkan cegukan. Kalaupun ada metode seperti minum air hangat atau menelan sesendok gula, sifatnya tidak untuk di-'gebyak uyah' ke pasien lain, atau digunakan untuk pasien lainnya," tegasnya.

Jangan buru-buru percaya bila ada yang mengatakan cegukan sebagai penanda tinggi badan masih akan bertambah.

"Ini jelas nggak ada hubungannya. Kalau makin tua ya makin pendek. Tapi saya nggak pernah mendengar itu," tutur Dr Unggul.

Jangan buru-buru percaya bila ada yang mengatakan cegukan sebagai penanda tinggi badan masih akan bertambah.

"Ini jelas nggak ada hubungannya. Kalau makin tua ya makin pendek. Tapi saya nggak pernah mendengar itu," tutur Dr Unggul.

(lil/up)

Berita Terkait