Tiba-tiba Kram Saat Asyik Olahraga, Mungkin Ini Sebabnya

Tiba-tiba Kram Saat Asyik Olahraga, Mungkin Ini Sebabnya

- detikHealth
Kamis, 26 Mar 2015 15:34 WIB
Tiba-tiba Kram Saat Asyik Olahraga, Mungkin Ini Sebabnya
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta - Saat tengah asyik jogging atau berolahraga rutin di pagi hari, tiba-tiba kram menyerang di salah satu bagian otot Anda. Anda pun hanya bisa meringis kesakitan. Yang terpenting, jangan pernah abaikan kram yang ada.

Kram itu tak lain cara tubuh melapor kepada Anda bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Untuk itu setidaknya Anda juga harus tahu beberapa jenis kram yang lazim ditemukan saat olahraga, seperti halnya dikutip dari Women's Health, Kamis (26/3/2015) berikut ini.

1. Side stitch

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Side stitch sebenarnya merupakan nyeri yang menusuk dan intens di bawah tulang rusuk ketika berolahraga. Penyebab kram semacam ini tak pernah diketahui penyebabnya dengan pasti.

Terapis fisik profesional, Angelo Marsella mengungkapkan kondisi ini dapat diredakan dengan trik khusus. "Berhenti olahraga sejenak, dan angkat kedua lengan hingga ke atas kepala agar lebih banyak oksigen yang masuk ke rongga dada, atau tekan bagian tubuh yang terasa nyeri dengan kedua tangan, sembari hirup napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan," sarannya.

2. Kram perut

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Bukannya tidak boleh, namun jika jarak antara makan dengan waktu berolahraga terlalu dekat, maka saluran pencernaan dan otot tubuh akan 'berebut' aliran darah. "Jika yang menang otot Anda, maka perut menjadi kram. Ini juga berlaku sebaliknya," ungkap Eugene Yim, M.D., dokter spesialis olahraga dari Newport Orthopedic Institute.

Marsella menambahkan 15-30 menit sebelum berolahraga, sebaiknya konsumsi energy bars atau cairan tertentu saja. Setidaknya bahan makanan seperti itu tidak memerlukan proses pencernaan yang berat seperti halnya makanan padat. Idealnya, makan berat dilakukan 1,5 hingga 2 jam sebelum nge-gym.

3. Kram pada betis, paha dan hamstring

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jika keringat yang dihasilkan dengan air yang dikonsumsi tidak seimbang (dehidrasi), saraf-saraf akan mengirimkan sinyal ke otot sehingga otot berkontraksi atau menjadi sangat sensitif. "Disenggol sedikit saja, bisa-bisa otot menjadi kejang atau kram," terang Marsella.

Dehidrasi semacam ini dapat terjadi pada segala jenis otot yang ada di tubuh, namun yang paling banyak ditemukan ada pada betis, paha dan harmstring. "Bila Anda mengalaminya, langsung berhenti, kemudian lakukan peregangan dan minum air," saran Yim.

4. Nyeri yang tajam di otot

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Sekilas kram semacam ini mirip dengan kram akibat dehidrasi, namun pada sebagian besar kasus, kram ini terjadi ketika otot berada pada posisi yang sama tanpa bergerak sama sekali, dalam kurun waktu tertentu.

"Hentikan dulu latihan Anda dan beri waktu pada otot tersebut untuk bisa rileks. Bila terasa linu, lakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki untuk membantu melemaskan otot tersebut. Latihan baru boleh dilakukan bila otot yang dilatih benar-benar sudah rileks," ungkap Marsella.

5. Kram lain yang tak jelas

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Kemungkinan terbesar karena Anda tidak melakukan pemanasan yang memadai. "Padahal itu artinya Anda tidak berupaya untuk menaikkan suhu tubuh secara perlahan, sehingga elastisitas otot naik dengan cepat, begitu juga dengan aliran darah dan oksigennya. Pada akhirnya bukannya siap, ini justru memicu kram," jelas Marsella.
Halaman 2 dari 6
Side stitch sebenarnya merupakan nyeri yang menusuk dan intens di bawah tulang rusuk ketika berolahraga. Penyebab kram semacam ini tak pernah diketahui penyebabnya dengan pasti.

Terapis fisik profesional, Angelo Marsella mengungkapkan kondisi ini dapat diredakan dengan trik khusus. "Berhenti olahraga sejenak, dan angkat kedua lengan hingga ke atas kepala agar lebih banyak oksigen yang masuk ke rongga dada, atau tekan bagian tubuh yang terasa nyeri dengan kedua tangan, sembari hirup napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan," sarannya.

Bukannya tidak boleh, namun jika jarak antara makan dengan waktu berolahraga terlalu dekat, maka saluran pencernaan dan otot tubuh akan 'berebut' aliran darah. "Jika yang menang otot Anda, maka perut menjadi kram. Ini juga berlaku sebaliknya," ungkap Eugene Yim, M.D., dokter spesialis olahraga dari Newport Orthopedic Institute.

Marsella menambahkan 15-30 menit sebelum berolahraga, sebaiknya konsumsi energy bars atau cairan tertentu saja. Setidaknya bahan makanan seperti itu tidak memerlukan proses pencernaan yang berat seperti halnya makanan padat. Idealnya, makan berat dilakukan 1,5 hingga 2 jam sebelum nge-gym.

Jika keringat yang dihasilkan dengan air yang dikonsumsi tidak seimbang (dehidrasi), saraf-saraf akan mengirimkan sinyal ke otot sehingga otot berkontraksi atau menjadi sangat sensitif. "Disenggol sedikit saja, bisa-bisa otot menjadi kejang atau kram," terang Marsella.

Dehidrasi semacam ini dapat terjadi pada segala jenis otot yang ada di tubuh, namun yang paling banyak ditemukan ada pada betis, paha dan harmstring. "Bila Anda mengalaminya, langsung berhenti, kemudian lakukan peregangan dan minum air," saran Yim.

Sekilas kram semacam ini mirip dengan kram akibat dehidrasi, namun pada sebagian besar kasus, kram ini terjadi ketika otot berada pada posisi yang sama tanpa bergerak sama sekali, dalam kurun waktu tertentu.

"Hentikan dulu latihan Anda dan beri waktu pada otot tersebut untuk bisa rileks. Bila terasa linu, lakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki untuk membantu melemaskan otot tersebut. Latihan baru boleh dilakukan bila otot yang dilatih benar-benar sudah rileks," ungkap Marsella.

Kemungkinan terbesar karena Anda tidak melakukan pemanasan yang memadai. "Padahal itu artinya Anda tidak berupaya untuk menaikkan suhu tubuh secara perlahan, sehingga elastisitas otot naik dengan cepat, begitu juga dengan aliran darah dan oksigennya. Pada akhirnya bukannya siap, ini justru memicu kram," jelas Marsella.

(lil/vta)

Berita Terkait