Jakarta -
Sebelum berolahraga, banyak orang merasa perlu mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menambah tenaga atau stamina mereka, contohnya minuman berenergi. Tapi apakah ini dianjurkan?
Nutrisionis dari Arizona, Angela Onsgard, RD menjelaskan mengonsumsi cairan sebelum berolahraga tak bisa sembarangan, karena ini menentukan baik tidaknya kerja otot saat dibutuhkan, yaitu saat berolahraga.
"Kalau tubuh mengalami dehidrasi, Anda tak mempunyai kekuatan dan keseimbangan yang dibutuhkan untuk berolahraga," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang perlu diperhatikan setelahnya adalah jenis minuman yang diasup. Berikut lima jenis minuman yang dilarang dikonsumsi jelang berolahraga seperti dikutip dari Men's Health, Rabu (22/6/2016).
Baca juga: Panduan Konsumsi Cairan Agar Tak Overhidrasi Setelah Berolahraga
1. Susu
Foto: Thinkstock
|
Susu atau minuman berenergi berbentuk susu baiknya hanya boleh diminum setelah berolahraga. Angela beralasan, ini karena susu mengandung protein, karbohidrat dan lemak yang lama dicerna. Daripada minum susu, cobalah whey protein yang dicampur air. Minuman ini bisa menambah asupan protein tetapi minum lemak.
2. Sari buah kemasan
Foto: Thinkstock
|
Kebanyakan sari buah kemasan sarat akan high-fructose corn syrup atau HFCS, pemanis buatan yang diduga dapat memicu disfungsi hati, sindrom metabolik dan obesitas. Lebih baik buat sari buah sendiri atau pilih air kelapa yang berfungsi sebagai minuman elektrolit.
3. Alkohol
Foto: Thinkstock
|
Menurut Angela, bukan hanya memabukkan, tetapi alkohol juga cepat memicu dehidrasi dan peradangan di tubuh. Bila diminum sebelum berolahraga tentu akan berdampak negatif. Kalaupun ingin melek, pilih saja dark roasted coffee yang berkafein lebih rendah.
4. Soda
Foto: Thinkstock
|
Soda atau minuman berkarbonasi lainnya dapat menyebabkan kembung, sakit perut dan munculnya gas. Lagipula soda juga mengandung sodium dalam jumlah cukup tinggi sehingga bisa memicu dehidrasi. Ganti soda Anda dengan teh hijau dingin yang justru kaya akan antioksidan.
5. Sports drinks
Foto: thinkstock
|
Hati-hati, minuman yang diklaim dikonsumsi atlet ini sebenarnya sarat gula dan bernutrisi rendah. "Katanya mengandung vitamin dan elektrolit, tetapi gulanya yang tinggi justru akan menjatuhkan cadangan energi Anda secara drastis," jelas Angela.Beralihlah ke jus tomat bikinan sendiri yang kaya akan potassium, mengandung gula alami dan menaikkan tekanan darah secara sehat.
Susu atau minuman berenergi berbentuk susu baiknya hanya boleh diminum setelah berolahraga. Angela beralasan, ini karena susu mengandung protein, karbohidrat dan lemak yang lama dicerna. Daripada minum susu, cobalah whey protein yang dicampur air. Minuman ini bisa menambah asupan protein tetapi minum lemak.
Kebanyakan sari buah kemasan sarat akan high-fructose corn syrup atau HFCS, pemanis buatan yang diduga dapat memicu disfungsi hati, sindrom metabolik dan obesitas. Lebih baik buat sari buah sendiri atau pilih air kelapa yang berfungsi sebagai minuman elektrolit.
Menurut Angela, bukan hanya memabukkan, tetapi alkohol juga cepat memicu dehidrasi dan peradangan di tubuh. Bila diminum sebelum berolahraga tentu akan berdampak negatif. Kalaupun ingin melek, pilih saja dark roasted coffee yang berkafein lebih rendah.
Soda atau minuman berkarbonasi lainnya dapat menyebabkan kembung, sakit perut dan munculnya gas. Lagipula soda juga mengandung sodium dalam jumlah cukup tinggi sehingga bisa memicu dehidrasi. Ganti soda Anda dengan teh hijau dingin yang justru kaya akan antioksidan.
Hati-hati, minuman yang diklaim dikonsumsi atlet ini sebenarnya sarat gula dan bernutrisi rendah. "Katanya mengandung vitamin dan elektrolit, tetapi gulanya yang tinggi justru akan menjatuhkan cadangan energi Anda secara drastis," jelas Angela.
Beralihlah ke jus tomat bikinan sendiri yang kaya akan potassium, mengandung gula alami dan menaikkan tekanan darah secara sehat.
(lll/vit)